REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan ribu demonstran yang menjadi peserta dalam aksi unjuk rasa kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mulai memadati sejumlah jalan protokol Ibu Kota, Jumat (4/11). Pemandangan tersebut salah satunya terlihat di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan mata, massa demonstran dari berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) mulai bergerak dari arah Gambir selepas shalat Jumat. Mereka melakukan long march ke arah Istana Negara melewati depan Gedung Balai Kota DKI di Jalan Merdeka Selatan. Di depan Balai Kota, massa tersebut terus berjalan sambil meneriakkan yel-yel berisi tuntutan agar Ahok segera dihukum.
"Hukum, hukum, hukum si Ahok! Hukum si Ahok sekarang juga!," ucap para pengunjuk rasa.
Selang beberapa menit selanjutnya, massa yang melewati Jalan Merdeka Selatan semakin banyak. Menurut perkiraan, ada puluhan ribu demonstran yang melintasi kawasan ring satu DKI tersebut antara pukul 12.37 hinga 14.40 WIB. Mereka tidak berhenti di depan Kantor Gubernur DKI, melainkan sekadar lewat saja.
Sejumlah mobil pengangkut para orator juga tampak melewati Jalan Merdeka Selatan, siang ini. Dari atas kendaraan itu, mereka menyampaikan orasi untuk mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap Ahok.
"Demonstrasi besar ini tidak akan terjadi kalau Ahok tidak menistakan agama kami. Ahok pengecut, selalu berlindung di belakang aparat! Ke mana-mana selalu dikawal. Padahal, aparat digaji dari uang rakyat!," teriak salah satu orator.
Sejumlah peserta aksi unjuk rasa tampak membawa beragam alat peraga demonstrasi seperti spanduk, poster, bendera, dan karton yang bertuliskan sindirian kepada pemerintah dan aparat penegak hukum.
"Menghina presiden ditangkap. Menghina Alquran diamankan. Padahal presiden disumpah pakai Alquran," begitu bunyi salah satu tulisan di alat peraga tersebut.
Ratusan aparat gabungan dari Kepolisian RI (Polri) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tampak berjaga-jaga untuk mengamankan objek vital di sekitar Balai Kota DKI. Mereka tampak dalam posisi siaga saat massa demonstran melewati kawasan tersebut.