Jumat 04 Nov 2016 20:50 WIB

Puluhan Rumah di Siak Terendam

Red: Yudha Manggala P Putra
Banjir rendam ribuan rumah (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir rendam ribuan rumah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SIAK -- Sebanyak 50 rumah di Kampung Blutu, Kabupaten Siak, Provinsi Riau terendam banjir akibat meluapnya Sungai Leko.

"Banjir sudah berlangsung selama empat hari. Sekarang air sudah berangsur surut, kemarin ketinggian airnya mencapai satu meter," kata Penghulu Kampung Blutu, Dakmi di Siak, Jumat (4/11).

Dia mengatakan Rabu pagi (3/11) Sungai Leko meluap dan merendam 50 rumah. Akibat banjir tersebut jembatan menuju Desa Blutu jebol dan kini kondisi rusak parah.

"Karena terlalu besarnya debit air mengakibatkan jembatan jebol dan rusak parah, kini kami sudah membuat jembatan darurat hingga selesai diperbaiki," ucapnya.

Sementara itu, katanya, sebanyak 50 kepala keluarga yang berada di Desa Blutu masih memilih menetap di rumah masing-masing. "Banjir memang tidak merendam seutuhnya rumah warga dikarenakan pemukiman penduduk Blutu semuanya terbuat dari rumah panggung. Namun aktivitas warga menjadi terganggu karena air belum seutuhnya surut," paparnya.

Sementara itu, Said Irwan, Sekretaris Kecamatan Kandis, menyampaikan jika masih terjadi hujan dan banjir semakin tinggi, pihaknya akan mengungsikan warganya ke daerah lain. "Sampai tadi malam kami terus melakukan pengecekan keadaan warga. Kalau air terus naik, masyarakat kami ungsikan. Kami juga mengimbau pada anak-anak jangan main-main ke sungai," ucapnya.

Dia mengimbau orang tua untuk mengawasi anak-anaknya saat mandi-mandi di sungai selama debit air masih besar. Dia juga memperingati warga untuk tidak mengendarai motor di atas jembatan darurat. "Dengan kondisi debit air yang besar seperti saat ini kita khawatir anak-anak akan mandi-mandi di sungai. Jika tanpa pengawasan orang tua mereka bisa saja hanyut," katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَلَمَّا اسْتَا۟يْـَٔسُوْا مِنْهُ خَلَصُوْا نَجِيًّاۗ قَالَ كَبِيْرُهُمْ اَلَمْ تَعْلَمُوْٓا اَنَّ اَبَاكُمْ قَدْ اَخَذَ عَلَيْكُمْ مَّوْثِقًا مِّنَ اللّٰهِ وَمِنْ قَبْلُ مَا فَرَّطْتُّمْ فِيْ يُوْسُفَ فَلَنْ اَبْرَحَ الْاَرْضَ حَتّٰى يَأْذَنَ لِيْٓ اَبِيْٓ اَوْ يَحْكُمَ اللّٰهُ لِيْۚ وَهُوَ خَيْرُ الْحٰكِمِيْنَ
Maka ketika mereka berputus asa darinya (putusan Yusuf) mereka menyendiri (sambil berunding) dengan berbisik-bisik. Yang tertua di antara mereka berkata, “Tidakkah kamu ketahui bahwa ayahmu telah mengambil janji dari kamu dengan (nama) Allah dan sebelum itu kamu telah menyia-nyiakan Yusuf? Sebab itu aku tidak akan meninggalkan negeri ini (Mesir), sampai ayahku mengizinkan (untuk kembali), atau Allah memberi keputusan terhadapku. Dan Dia adalah hakim yang terbaik.”

(QS. Yusuf ayat 80)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement