Jumat 04 Nov 2016 21:27 WIB

Massa Aksi Bela Islam Minta Media Berimbang dalam Pemberitaan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ilham
Umat muslim melakukan aksi demonstrasi didepan istana negara, Jakarta, Jumat (4/11).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Umat muslim melakukan aksi demonstrasi didepan istana negara, Jakarta, Jumat (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa aksi bela Islam merasa jengah selalu diberitain miring oleh beberapa media. Padahal, menurut mereka, aksi yang dilakukan murni untuk membela Agama Islam yang dilecehkan oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Mereka juga khawatir, akan dijadikan kambing hitam sebagai dalang kerusuhan yang terjadi saat menggelar aksi di depan Istana Presiden pada Jumat (4/11). Mereka pun meminta awak media yang melakukan peliputan agar lebih berimbang dalam pemberitaan.

"Beritanya berinbang ya, ini polisi yang mulai, bukan kami yang mulai," kata salah seorang peserta aksi kepada awak media yang meliput.

Seperti diketahui, aksi unjuk rasa bela Islam yang semula berlangsung damai tiba-tiba berubah memanas. Berdasarkan informasi yang diperoleh Republika.co.id di lapangan, kerusuhan bermula saat adanya oknum mahasiswa yang bertindak provokatif.

Padahal, para habib sudah mewanti-wanti setiap massa aksi agar tidak membuat rusuh. Namun, himbauan tersebut tidak digubris oleh oknum mahasiswa tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement