REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mufti mengklasifikasi setidaknya ada tiga jenis massa dalam aksi unjuk rasa pada Jumat, (4/11) kemarin. Ia mengatakan dua kelompok massa membawa agenda tersendiri yang tidak sejalan dengan aksi damai Bela Islam II.
Ia memuji pengunjuk rasa yang secara murni ingin menyampaikan pendapat agar proses penegakan hukum pada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipercepat. Menurutnya, aksi massa jenis itu berlangsung tertib dan damai. Namun ia tak memungkiri adanya massa lain yang ikut bergabung dalam jenis massa tersebut.
"Pengunjuk rasa kemarin ada tiga kategori yaitu pertama, kelompok murni aksi penegakan fatwa MUI; kedua, kelompok demo kepentingan Pilkada DKI karena yang bersangkutan (Ahok) bisa dipidana jadi tidak ikut Pilkada. Ketiga, ada kelompok anti-Cina yang cukup kuat jadi mereka ikut mendompleng," katanya pada Republika.co.id, Sabtu (5/11).
Ia mengaku selalu memantau pergerakan aksi unjuk rasa kemarin. Sehingga ia menyadari ada yang janggal saat massa di Jakarta Utara malah membuat kericuhan. Ia menyayangkan massa yang menumpang ikut-ikutan aksi kemarin, namun sebenarnya mempunyai agenda lain.
"Kalau ada massa yang menyerbu (di Jakarta Utara) itu kemungkinan kelompok jenis kedua dan ketiga, karena kelompok jenis pertama sudah pulang ketika sudah ada kesepakatan hasil pertemuan dengan Wapres. Mereka yang bentrok itu kelompok yang punya agenda politik atau agenda lain di luar agenda utama," ujarnya.
Sebelumnya, ribuan massa umat Islam mengadakan aksi unjuk rasa 411 dengan berjalan kaki dari Masjid Istiqal menuju Istana Presiden menuntut dipercepatnya proses hukum terhadap Ahok. Ahok dinilai melakukan penistaan agama usai perkataannya mengenai surah Al Maidah ayat 51 menyinggung umat Islam.