REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Khonghucu meyakini umat Islam di Indonesia dapat menjadi mitra sekaligus pelindung dalam kehidupan bermasyarakat dan berdemokrasi di Tanah Air.
Ketua Presidium Generasi Muda Khonghuchu Indonesia (GEMAKU) Pusat Kristan, Conf.Sc, MA di Jakarta mengatakan umat Islam selama ini sudah memainkan peran sebagai mitra dan pelindung yang baik bagi kaum minoritas di Indonesia.
"Kami masih tetap meyakini Umat Islam sebagai partner dan pelindung dalam bermasyarakat," katanya, Sabtu malam (5/11).
Pihaknya bahkan telah membuat Pernyataan Sikap Bersama DPP Generasi Muda (Gema) Mathlaul Anwar dan Generasi Muda Khonghuchu (Gemaku) Indonesia Pusat pada Posko Simpatik dalam aksi 4 November 2016. Kedua pihak sepakat mendukung pemerintah memproses secara hukum laporan dugaan penistaan agama yang dilakukan saudara Basuki Tjahaya Purnama (Ahok).
"Kami mengapresiasi umat Islam yang melakukan aksi turun ke jalan secara damai dan simpatik," katanya.
Pada kesempatan yang sama Ketua Umum DPP Gema Mathlaul Anwar Ahmad Nawawi menyatakan umat Islam selalu berusaha menjadi mitra yang baik bagi umat lain dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Terkait aksi 4 November 2016, pihaknya sangat mengapresiasi aparat keamanan yang melakukan pengawalan secara persuasif dengan cara-cara inovatif sehingga demonstrasi berlangsung aman.
"Kami menegaskan bahwa umat Islam sangat menghargai umat agama lain sehingga di masa mendatang setiap umat beragama yang berbeda dapat bekerja sama di segala bidang dengan prinsip saling menghargai, menghormati, dan memahami," demikian Nawawi, dikutip Antara News.