Ahad 06 Nov 2016 09:57 WIB

Provokasi Umat Islam, Israel Larang Azan Subuh di Tiga Masjid Yerusalem

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Kota Tua Yerusalem, lokasi Masjid Al-Aqsa berada.
Foto: AP
Kota Tua Yerusalem, lokasi Masjid Al-Aqsa berada.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Otoritas Isarael dilaporkan melarang azan untuk shalat Subuh menggunakan pengeras suara. Larangan diterapkan di tiga masjid berbeda di distrik Abu Dis, Yerusalem.

Dilansir dari International Middle East Media Center, Ahad (6/11), Kepala Komite Lokal di Abu Dis, Bassam Bahr, mengatakan, pasukan Israel menyerbu kota sebelum shalat Subuh pada Jumat (4/11) lalu. Menurut Bahr, pasukan itu melarang penggunaan pengeras suara untuk menyuarakan adzan subuh di Masjis Al Rahmah, Al Tayben, dan Al Jamia.

Bahr menambahkan, Israel tidak memberikan alasan atas larangan tersebut, dan malah mencegah penduduk setempat yang tinggal di bagian timur untuk mendatangi Masjid Salah Al Din untuk shalat Subuh. Ia pun mengutuk larangan tersebut, dan merasa Israel telah melakukan serangan ke semua aspek kehidupan warga Palestina, termasuk untuk beribadah.

Insiden di Abu Dis ini terjadi sehari setelah sejumlah pemukim ilegal Israel dari Pisgat Zeev melakukan protes, di depan rumah Wali Kota Israel Yerusalem Nir Barakat, dan menuduh suara azan merupakan polusi suara. Hal ini dianggap sudah mengancam kebebasan beragama di Yerusalem, dan berharap Kepala Polisi Distrik Yerusalem bisa melindungi para muazin.

Sementara, pejabat Fateh di Yerusalem, Hatem Abd Al Qader, berpendapat, larangan azan Israel bertujuan memprovokasi umat Islam. Ia menegaskan, itu merupakan bagian dari rencana Israel menghilangkan identitas Muslim dan Kristen Palestina, menggantinya dengan pemukiman Israel dan mengubah konflik yang ada menjadi konflik agama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement