Ahad 06 Nov 2016 15:59 WIB

Menlu Imbau Nelayan Indonesia Sementara tidak Melaut di Sabah

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nidia Zuraya
Nelayan Indonesia
Nelayan Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, mengimbau agar nelayan-nelayan Indonesia tidak melaut di Perairan Sabah untuk sementara. Imbauan ini terkait dengan insiden penculikan dua nakhoda WNI di wilayah tersebut pada Sabtu (5/11).

"Pemerintah Indonesia mengimbau para ABK WNI di Sabah untuk sementara waktu tidak melaut sampai situasi keamanan dipandang kondusif," ujar Retno, dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika, Ahad (6/11).

Ia mengatakan, sejak beberapa waktu lalu Pemerintah Indonesia telah menyampaikan keprihatinan kepada Pemerintah Malaysia terhadap situasi di Perairan Sabah. Menurutnya, saat ini tercatat ada sekitar 6.000 WNI yang bekerja di kapal ikan Malaysia di wilayah itu.

Mengenai insiden penculikan dua nakhoda, Retno mengaku telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Malaysia untuk menyampaikan bela sungkawa Indonesia mengenai kembali terjadinya penculikan dan penyanderaan di Perairan Sabah, Malaysia. Ia menuturkan, Pemerintah Indonesia juga meminta Pemerintah Malaysia untuk membantu proses pembebasan sandera.

"Menlu juga bicara dengan penasehat perdamaian Presiden Filipina untuk koordinasi mengenai terjadinya kembali penculikan ABK WNI," jelasnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement