Ahad 06 Nov 2016 19:18 WIB

Sandiaga Sebut Kemacetan Jadi Prioritas Keenam Warga DKI

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ilham
Bakal Calon Gubernur Provinsi DKI Jakarta Sandiaga Uno memberikan pemaran kepada awak redaksi Republika saat bersilaturahmi di Kantor Republika, Jakarta, Kamis (15/9)
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Bakal Calon Gubernur Provinsi DKI Jakarta Sandiaga Uno memberikan pemaran kepada awak redaksi Republika saat bersilaturahmi di Kantor Republika, Jakarta, Kamis (15/9)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut, kemacetan menjadi prioritas keenam yang harus diselesaikan di benak warga DKI. Ia mengklaim, hasil itu didapat dari riset yang dilakukan timnya selama satu tahun sejak ia berkeliling Jakarta menemui masyarakat.

"Saya melakukan riset satu tahun penuh, kemacetan urutan nomor enam prioritas di benak warga Jakarta," kata Sandiaga di Kelurahan Cipayung, Jakarta Timur, Ahad (6/11).

Sandi mengatakan, dari hasil riset yang dilakukan, prioritas pertama yang ada di benak masyarakat Jakarta adalah ketersediaan lapangan kerja. Pengangguran memang menjadi kekhawatiran paling utama bagi warga Ibu Kota. Untuk itu, kata dia, hal ini menjadi perhatian utama pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Prioritas yang ada di nomor urut dua, yakni harga bahan pokok. Ketiga kriminalitas, keempat terkait pemerintahan yang belum transparan dan bebas korupsi, dan kelima tentang pendidikan.

Sandi mengungkapkan, persoalan kemacetan adalah masalah bagi kelas menengah dan menengah ke atas. Jumlahnya di bawah 50 persen. Sementara masyarakat kelas menengah bawah, kata dia, tidak merasakan langsung dampak kemacetan. Jumlah masyarakat menengah ke bawah di DKI lebih banyak.

"Masyarakat Jakarta 60 persen kelas menengah ke bawah. Dan mereka tidak terdampak langsung (kemacetan) karena tempat tinggal dan tempat usaha mereka dekat," ujar dia.

Kendati demikian, Sandi mengatakan, Anies-Sandi akan tetap memrioritaskan masalah kemacetan untuk diselesaikan. Sandi bahkan berjanji untuk moratorium mobil mewah di DKI dalam jangka pendek. Untuk jangka panjang, kata dia, perbaikan transportasi umum menjadi sebuah keharusan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement