REPUBLIKA.CO.ID, TABANAN -- Kabupaten Tabanan dipilih oleh Kementerian Luar Negeri sebagai tuan rumah acara “Bali Democracy Forum 2016” yang akan diadakan Desember mendatang. Hal ini terungkap saat kunjungan Kemenlu RI melalui Direktur Diplomatik, Al Busyra Basnur yang diterima langsung oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti.
Terpilihnya Tabanan sebagai tuan rumah acara demokrasi forum tersebut bukan tanpa alasan. Busyra menilai Tabanan memiliki kerukunan umat beragama yang dapat dijadikan contoh bagi wilayah lain.
“Jadi sebelumnya kami beserta rombongan sudah meninjau lokasi yang akan kami jadikan tempat lokus kunjungan peserta BDF, yaitu ke Pondok Pesantren Bali Bina Insani di Desa Meliling, Kerambitan. Kami sangat kagum saat melihat lokasi pondok pesantren tersebut. Pondok Pesantren terletak di tengah-tengah permukiman penduduk yang mayoritas Hindu," ujar Busyra dalam keterangan pers, Sabtu (5/11).
Atas keberhasilan Bupati Tabanan menjaga kerukunan itu, lanjutnya, sudah cocok Tabanan mendapat penghargaan sebagai tempat kunjungan para delegasi BDF. “Tujuannya, agar secara langsung para delegasi bisa melihat keadaan dan kerukunan umat yang dijalankan di Tabanan sebagai contoh,” lanjut Busyra.
Acara Bali Democracy Forum merupakan forum kerja sama negara-negara demokrasi di Asia yang diadakan setiap Desember di Bali yang bertujuan memperkuat kapasitas demokrasi melalui diskusi antarnegara. Tiap-tiap Negara akan diwakili oleh masing-masing menteri luar negeri, dan kali ini peserta BDF kira-kira 100-150 Negara.
Bupati Tabanan,Ni Putu Eka Wiryastuti dalampertemuan tersebut mengungkapkan rasa bersyukurnya atas terpilihnya Kabupaten Tabanan sebagai tuan rumah BDF nanti. “Kami merasa terhormat dapat menjadi salah satu role model dari kerukunan umat beragama,” ujarnya.