REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Pangeran Charles akan memamerkan fragmen Alquran kuno yang ditemukan oleh Universitas Birmingham, Inggris. Dilansir BBC, Ahad (6/11), ia akan memamerkannya dalam bentuk replika digital saat berkunjung ke Uni Emirate Arab (UEA).
Alquran tersebut akan jadi pusat penelitian baru hubungan budaya antara Inggris dengan negara-negara Teluk. Fragmen asli Alquran ini diduga yang tertua di dunia dan saat ini disimpai di Universitas Birmingham.
Manuskrip yang setidaknya berusia 1.370 tahun itu disebut-sebut sebagai penemuan fenomenal. Alquran itu sebenarnya sudah disimpan sejak 1920. Namun penentuan usianya baru ditentukan tahun lalu.
Dengan metode radio-karbon, para peneliti menemukan Alquran tersebut ternyata lebih tua dari yang diperkirakan. Uji radio-karbon itu dilakukan oleh Universitas Oxford.
Potongan Alquran tersebut diduga sebagai fragmen yang selamat dari zaman dahulu. Ayat Alquran tercatat di kulit kambing dan dipamerkan pada publik di Birmingham.
Alquran tersebut telah dibuat replika digitalnya untuk dibawa keluar Inggris. Terutama untuk acara-acara tertentu. Ini akan jadi kolaborasi kedua negara untuk mempromosikan budaya dan ekonomi, seperti dalam bidang seni, edukasi, olahraga dan ilmu pengetahuan.
Ini juga jadi simbol kembalinya manuskrip yang diduga dibuat di Timur Tengah. Penyelidikan menemukan manuskrip Birmingham ini terkait dengan dokumen sama di Paris yang dibawa ke Eropa oleh wakil konselor Napoleon.