Senin 07 Nov 2016 11:00 WIB

Penerbitan Sukuk Mendorong Pertumbuhan Keuangan Islam

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Penerbitan sukuk global.
Penerbitan sukuk global.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Sebagian besar pertumbuhan keuangan Islam diharapkan didorong dari bisnis pasar modal yang berkaitan dengan sukuk. Apalagi, saat ini sukuk menjadi komponen utama di pasar keuangan islam seperti di Malaysia dan Uni Emirat Arab.

"Malaysia mendominasi penerbitan local currency, dan negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC) memimpin penerbitan sukuk internasional. Kami mengharapkan ada lebih banyak emiten yang masuk ke pasar modal syariah pada tahun depan," ujar Global Head of Origination Islam Standard Chartered, Ahsan Ali, dilansir Gulf News, Senin (7/11).

Pertumbuhan kebutuhan pembiayaan bagi pembangunan negara, korporasi, maupun lembaga keuangan diharapkan dapat meningkatkan permintaan untuk penerbitan sukuk. Meskipun, penerbitan di pasar modal masih didominasi oleh obligasi konvensional, Ali berharap para emiten di negara-negara GCC dapat meningkatkan penerbitan sukuk lebih banyak lagi. 

Ali mengatakan, penerbitan sukuk ke depan akan didorong oleh pemerintah dan lembaga keuangan."Sementara penguasa di negara-negara pengekspor minyak akan mencari dana ke pasar modal untuk kebutuhan anggaran, sedangkan permintaan dari lembaga keuangan didorong oleh kebutuhan likuiditas," kata Ali.

Menurut lembaga pemeringkat Moody dan Standard & Poor, penerbitan sukuk global telah moderat sejak 2015 dan diharapkan dapat tetap terjaga pada 2016 dan 2017. Pasar sukuk mengalami koreksi pada 2015 ketika Bank Negara Malaysia memutuskan untuk menghentikan penerbitan sukuk jangka pendek, dan beralih ke instrumen lain untuk pengelolaan likuiditas bagi lembaga keuangan syariah.

Volume penerbitan sukuk global untuk semester I 2016 mencapai 40 miliar dolar AS. Penerbitan ini tidak terlalu menggembirakan dibandingkan dengan penerbitan obligasi konvensional. Ke depan, penerbitan sukuk dari negara-negara Muslim seperti Malaysia, Indonesia, dan juga negara-negara GCC diprediksi mencapai sekitar 90 persen dari total penerbitan sukuk global. Selain itu, diharapkan tahun depan penerbitan sukuk dapat meningkat seiring dengan adanya kebutuhan pembiayaan di negara-negara GCC.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement