REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko 'Jokowi' Widodo kembali berbicara soal adanya upaya memecah belah bangsa yang dilakukan oleh provokator, saat memberikan arahan pada ribuan prajurit TNI AD. Kendati begitu, ia tak mau mengungkap siapa aktor politik yang dimaksud.
"Nanti kita lihat," kata Presiden Jokowi di Markas Besar TNI AD, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (7/11).
Presiden menyebut, sebagai panglima tertinggi TNI, penting baginya untuk mengingatkan pada seluruh prajurit agar mewaspadai gerakan-gerakan provokasi. Sebab, kata dia, gerakan tersebut amat berbahaya bagi keutuhan bangsa. Karenanya, ia meminta TNI-Polri untuk menindak pelaku provokasi demi menjaga persatuan Indonesia.
"Saya hanya ingin mengingatkan, apalagi TNI dan Polri saya pandang sebagai perekat kemajemukan yang bisa mempersatukan," ujar Jokowi.
Sebelumnya, isu soal adanya gerakan provokasi juga pernah dilontarkan Jokowi saat memberikan konferensi pers pada Sabtu (5/11) dini hari di Istana Merdeka. Presiden menyebut, ada provokator yang menunggangi aksi demonstrasi 4/11 lalu sehingga berakhir ricuh.