Senin 07 Nov 2016 17:15 WIB

Mengenal Berbagai Agama Lewat Kemah Pemuda Lintas Agama

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Damanhuri Zuhri
Kemah Pemuda Lintas Agama (ilustrasi)
Foto: Foto : Mardiah
Kemah Pemuda Lintas Agama (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Peserta Kemah Pemuda Lintas Agama 2016 yang diselenggarakan Kementerian Agama di Perkemahan Citra Alam, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, membuat mereka mengenal agama dan suku di luar lingkaran terdekat mereka.

Peserta Kemah Pemuda Lintas Agama dari Parisada Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI) di DKI Jakarta, Nico Purmalingga mengaku merasa beruntung bisa menjadi salah perwakilan dari berbagai agama dan suku yang ada di DKI Jakarta.

Kemah Pemuda Lintas Agama ini momen bagus bagi generasi muda membangun kerukunan umat beragama. Indonesia sudah bersatu sejak dulu dan Persatuan Indonesia  landasannya adalah kerukunan umat beragama.

''Saya berharap agar generasi muda bisa mendalami agama masing-masing tanpa mengusik agama lain. Kerukunan harus jadi dasar negara kita,'' kata pemuda 23 tahun itu.

Dari kegiatan ini, ia bisa menyampaikan kepada teman-teman dekatnya apa yang dilihat dan didengar dari forum ini tentang agama lain. ''Saya bertemu teman dari NTT. Mereka punya keterbatasan yang jauh dibanding di DKI Jakarta, akses pendidikan dan fasilitas serba kurang di sana. Saya beruntung tapi tidak boleh sombong, ini jadi acuan untuk bersatu,'' tutur dia.

Bentrok antar agama ada karena tidak saling memahami diri sendiri dan orang lain. Kegiatan seperti kemah bersama semacam ini jadi upaya pemerintah untuk menguatkan budaya saling memahami.

Menurut Ketua Cabang Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Banjarmasin Kalimantan Selatan, Abu Lais, keutuhan umat beragama harus jadi visi bersama meski beda agama.

''Perlu kerja sama antar pemuda karena pemuda tonggak kebangkitan bangsa,'' kata mahasiswa mahasiswa UIN Pangeran Antasari Banjarmasin itu. Pemuda 22 tahun itu menginap di satu tenda bersama antara lain perwakilan dari Sumatera, Jatim, Bali, Jakarta.

Perwakilan pemuda dari Minahasa Sulawesi Utara Michele mengaku kegiatan bersama pemuda lintas seperti ini merupaka  hal bagus karena peserta bisa bertemu langsung perwakilan 33 provinsi. Ia berharap kegiatan ini bisa rutin dilakukan karena di kegiatan ini mereka bisa berbaur dengan pemuda dari berbagai provinsi dan agama.

''Ke depan apa yang didapat bisa diterapkan dan komunikasi tidak putus. Organisasi agama pemuda di Minahasa sendiri ada, tapi itu di agama masing-masing,'' ungkap lulusan sekolah kependetaan itu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement