REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Malaysia, Dato' Sri Anifah Aman di Kuala Lumpur. Dalam pertemuan ini, keduanya membahas mengenai kasus penculikan nelayan Indonesia yang kembali terjadi di perairan Sabah.
Retno menyampaikan keprihatinan dengan kejadian yang terulang kembali di wilayah perairan Malaysia itu. Ia meminta perhatian khusus dari negara tetangga tersebut terhadap keamanan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal dan bekerja di sana.
"Kami meminta perhatian khusus dari Malaysia terhadap sekitar 6.000 WNI yang bekerja secara legal di kapal-kapal penangkap ikan di perairan Sabah," ujar Retno dalam siaran pers Kemenlu RI, Senin (7/11).
Retno juga menjelaskan, pasca implementasi perjanjian trilateral, penculikan maupun penyenaderaan WNI di Perairan Sulu tidak lagi terjadi. Namun, sejak Juli lalu, lokasi kejahatan itu bergeser ke perairan Malaysia, dekat dengan perbatasan Filipina, tepatnya di luar koridor yang disepakati.
Menanggapi hal itu, Dato' Sri juga menyampaikan keprihatinan serupa. Ia mengatakan memahami kekhawatiran Indonesia dan mencoba mencegah kejadian serupa terjadi.
"Malaysia sepakat memperkuat kerjasama dengan Indonesia dan Filipina untuk mencegah kejahatan serupa terjadi kembali," jelas Dato' Sri.