REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) memaparkan kronologi penangkapan Ketua Umum Mulyadi P Tamsir dan Sekretaris Jendral Ami Jaya dan sejumlah kader HMI lainnya oleh kepolisian, Senin (7/11) malam.
Ada sekitar 30-an aparat kepolisian mendatangi Sekretariat PB HMI, Jalan Sultan Agung No 25a, Jakarta. Mereka tidak menggunakan seragam dan hanya membawa surat penangkapan.
Berikut kronologi yang disampaikan oleh PB HMI kepada wartawan, Senin (7/11):
Pukul 22.00
Ketum bersama Sekjen dan sebagian presidium melakukan rapat terbatas untuk menyikapi surat panggilan kepolisian terhadap ketum PB dan Ketum Cabang Jakarta Selatan.
Pukul 23.00
Ketua Umum mendapat info ada kader HMI yang ditangkap.
Pukul 23.45
sejumlah polisi berpakaian sipil mendatangi sekretariat PB HMI, membawa surat penggeledahan dan surat penangkapan terhadap Sekretaris Jenderal/AmiJaya.
Pukul 23.50
polisi-polisi tersebut menjelaskan kedatangannya dan sempat terjadi cekcok dengan salah satu pengurus karena sikap polisi yang tak beretika. Polisi akhirnya dipersilahkan untuk menemui Ketua Umum. Sempat terjadi perdebatan yang berujung pada perlakuan kasar kepada Ketua Umum, karena pihak polisi ngotot dan memaksa untuk melakukan penangkapan.
Pukul 23.55
Ketua Umum diseret menuju mobil. Tapi mendapat perlawan dari pengurus yang hadir.
Pukul 23.56
Ketum dilepaskan karena polisi ternyata keliru menganggap Ketum sebagai saudara Sekjen
Pukul 23.57
negoisasi terjadi antara PB HMI dan polisi. Akhirnya PB HMI menerima Sekjen untuk dibawa ke Polda dengan catatan, didampingi oleh Ketum dan pengurus. Serta tidak menggunakan mobil Polisi tapi menggunakan mobil PB HMI
Pukul 00.00
Sekjen bersama ketum di bawa ke Polda Metro Jaya.
"Demikian kronologi disampaikan," jelas Kepala Bidang Infokom PB HMI, Firdaus Jalal, Selasa (8/11).
Baca juga: Kader HMI yang Fotonya Diunggah AA Gym Ditangkap Saat Nonton TV