REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan tiga pertemuan bilateral selama berlangsung Sidang Umum Interpol ke-85 di Bali. Tiga pertemuan bilateral tersebut dilakukan dengan Australia pada Sabtu (5/11) serta China dan Timor Leste pada Senin (7/11). "Pertemuan bilateral tersebut berisi tentang kesepakatan memerangi dan mencegah kejahatan transnasional dan capacity building," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Martinus Sitompul, di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Selasa (8/11)
Martinus mengatakan, pada pertemuan bilateral dengan Timor Leste juga dilakukan perpanjangan nota kesepahaman. Pada sidang hari kedua Selasa, akan dilakukan juga penandatanganan nota kesepahaman dengan Sekretariat ASEANOPOL.
Selain itu, juga akan dibahas mengenai rencana pergerakan Interpol serta penyusunan roadmap dan action plan hingga 2020. Dibahas pula sejumlah ancaman global, strategi Interpol dalam mencegah terorisme, kejahatan terorganisir, dan kejahatan siber.
Sidang juga akan membahas mengenai rencana pemilihan presiden baru Interpol periode 2016-2020, mengingat Presiden Interpol Mireille Ballestrazzi akan mengakhiri masa jabatannya tahun ini. Rencananya pemilihan presiden Interpol yang baru akan dilakukan pada hari terakhir sidang, Kamis (10/11).
"Tiga tema besar yang dibahas dalam sidang tersebut, yakni terorisme, kejahatan terorganisasi, dan kejahatan siber," ujarnya. Kejahatan terorganisasi di antaranya kasus perdagangan manusia, kasus tindak pidana pencucian uang, dan kasus korupsi.
Dalam sidang umum yang berlangsung 7-10 November itu, dibahas sejumlah agenda di antaranya kerja sama penanggulangan dan pencegahan kejahatan terorisme dan kejahatan lintas negara lainnya, seperti narkotika, penyelundupan dan perdagangan manusia, pencurian ikan hingga hingga kejahatan siber.
Sebanyak 1.360 orang delegasi negara anggota Interpol dan nondelegasi menjadi peserta dalam Sidang Umum Interpol atau "International Criminal Police Organization" (ICPO) di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali.
Sebanyak 830 orang delegasi terdiri dari 13 orang menteri dari 13 negara, 59 orang kepala kepolisian, 11 orang anggota Komite Eksekutif Interpol, 94 orang kepala delegasi negara anggota Interpol, 651 orang delegasi negara anggota Interpol, dan dua orang duta besar. Sedangakn jumlah peserta nondelegasi yang hadir sebanyak 429 orang yang terdiri 52 pengamat, 368 peserta pameran, dan sembilan orang tamu undangan.