REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo berniat mengungkap identitas aktor politik yang ia sebut telah menunggangi aksi damai 4 November lalu. Namun begitu, ia baru mau mengungkap setelah Polri selesai mengumpulkan bukti-bukti.
"Nanti kalau Polri sudah menemukan bukti-buktinya," ujar Jokowi di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Selasa (8/11).
Tak hanya itu, Presiden juga menyatakan, tokoh politik yang ia sebut telah menjadi provokator kericuhan dalam aksi damai beberapa waktu lalu tersebut akan diproses secara hukum.
Sebelumnya, isu soal adanya gerakan provokasi pertama kali dilontarkan Jokowi saat memberikan konferensi pers pada Sabtu (5/11) dini hari di Istana Merdeka. Presiden menyebut, ada aktor politik yang menunggangi aksi demonstrasi 4/11 lalu sehingga berakhir ricuh.
Kemudian, pada Senin (7/11), Presiden menginstruksikan seluruh prajurit TNI untuk tak memberikan ruang pada gerakan-gerakan provokasi. Presiden menegaskan, gerakan provokasi dan politisasi sangat berbahaya bagi keutuhan bangsa.
"Sebagai panglima tertinggi TNI, saya telah memerintahkan agar tidak mentolerir gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba dengan provokasi dan politisasi," ujarnya.