REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko 'Jokowi' Widodo menanggapi santai kritik yang menilai ia lamban dalam menjalin komunikasi dengan para ormas Islam. Jokowi menganggap kritikan tersebut sebagai masukan yang membangun.
"Saya kira itu sebuah masukan yang bagus. Yang belum baik akan kita perbaiki, yang belum bagus akan kita benahi. Saya manusia biasa yang penuh dengan kesalahan, penuh dengan kekurangan," ujarnya, di kantor pusat PP Muhammadiyah, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (8/11).
Baca juga: Kader HMI yang Fotonya Diunggah AA Gym Ditangkap Saat Nonton TV
Kritik yang menyebut Jokowi lamban berasal dari Ketua Umum Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj. Usai menerima kunjungan Jokowi di kantornya pada Senin (7/11) lalu, Said menyatakan kekecewaannya atas sikap pemerintah yang dia anggap lamban dalam membangun komunikasi dengan ormas Islam.
"Menyayangkan kelambanan pemerintah dalam melakukan komunikasi politik dengan rakyatnya," ucap Said, saat membacakan pernyataan sikap NU, usai mengantar Jokowi ke mobilnya.
Kritik dari petinggi NU tersebut terkait dengan aksi demo 4 November di mana ribuan massa berunjuk rasa menuntut penegakan hukum atas kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama.
Baca: Panglima TNI Ungkap Ancaman Nyata Bangsa Indonesia
Baca: PB HMI: Ahok Provokator di Republik Indonesia