Selasa 08 Nov 2016 18:47 WIB

Penjambret di Medan Diamuk Massa, Satu Tewas

Rep: Issha Harruma/ Red: Israr Itah
Penjambret ditangkap (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Eric Ireng
Penjambret ditangkap (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Satu dari tiga penjambret di Medan tewas diamuk massa. Seorang rekannya kritis, sementara satu yang selamat langsung dijebloskan ke balik sel tahanan.

Pelaku yang tewas diketahui bernama Dicky (19) sementara rekannya yang kritis dan masih dirawat di RS Bhayangkara Medan berinisial AG (18). Keduanya merupakan warga Simalingkar B. Satu rekan mereka berinisial YH (16), warga Jalan Subur, Sari Rejo, Medan kini mendekam di sel tahanan Mapolsek Medan Baru.

Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Arya Nusa Hindrawan mengatakan, kejadian tersebut terjadi di Jalan Dr Mansyur Gang Saudara, Medan. Ketiga pelaku disebut merampas ponsel milik Ali Siregar (18), warga yang tinggal di dekat TKP. Saat itu, dia sedang berjalan kaki sambil bermain ponsel, Senin (7/11) sekitar pukul 22.00 WIB.

Saat kejadian, ketiga pelaku mendekati korbannya, Ali. Seorang di antara mereka pun turun dari sepeda motor dan merampas ponsel milik Ali. Tak terima ponselnya dirampas, pemuda itu langsung mengejar pelaku dan menarik sepeda motor mereka hingga jatuh.

Seorang pelaku kemudian bangkit dan mengacungkan sebilah pisau dan mengancam Ali. Korban pun kabur dan berteriak minta tolong. Teriakannya ini menarik perhatian warga yang langsung mengejar, menangkap, dan kemudian menghajar ketiga pelaku beramai-ramai.

Beruntung, personel Polsek Medan Baru tiba di lokasi kejadian tak lama kemudian. Pelaku yang tewas, Dicky dan A yang kritis pun langsung dibawa ke RS Bhayangkara Medan. Sementara seorang pelaku lain, YH langsung dibawa ke Mapolsek Medan Baru untuk diproses.

"YH masih menjalani pemeriksaan. Kami masih mengembangkan kasus ini" ujar Arya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement