Selasa 08 Nov 2016 20:37 WIB

Pangeran Charles Ingatkan Bahaya Perubahan Iklim Dunia

Rep: Puti Almas/ Red: Ilham
Pangeran Charles
Foto: Reuters/Mark Blinch
Pangeran Charles

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pangeran Charles mempringatkan mengenai perubahan iklim dunia dapat membawa bencana lingkungan. Ia meminta semua orang di dunia harus bertindak sebelum terlambat.

"Semua orang harus bertindak saat ini juga untuk menyelamtkan planet bumi. Bencana akibat perubahan iklim akan datang dalam waktu cepat jika kondisi saat ini dibiarkan begitu saja," ujar Pangeran Charles dalam tur kunjungan Timur Tengah, dilansir Evening Standard, Selasa (8/11).

Princes of Wales itu menjelaskan saat ini banyak sumber daya alam yang dilucuti, tanpa memperhatikan standar keamanan lingkungan. Hal ini dilakukan semata-mata untuk keuntungan ekonomi pihak-pihak tertentu.

"Padahal, hal ini justru pada akhirnya berimbas pada perekonomian masyarakat dunia yang dapat terguncang dengan adanya bencana lingkungan," kata Pangeran Charles.

Karena itu, ia meminta seluruh organisasi bisnis di dunia ini memiliki pandangan yang baik dan memahami resiko dari perubahan iklim global. Pangeran Charles meyakini sektor keuangan dan akuntansi adalah komponen penting dalam mewujudkan penyelamatan lingkungan.

"Bagaimana sikap kepemimpinan dari sebuah komunitas keuangan diperlukan untuk menemukan solusi atas masalah ini," jelas Pangeran Charles.

Ia juga menambahkan, konsumsi sumber daya alam yang terbatas merupakan resiko sangat dari bencana perubahan iklim. Selama hampir 30 tahun, Pangeran Charles berupaya agar pemanasan global yang saat ini sampai pada tahap kritis dicegah.

Selama bertahun-tahun, ia juga menjadi duta kelestarian lingkungan dan bisnis. Pangeran Charles meyakini pentingnya peran dari generasi muda dalam perang melawan kehancuran planet bumi, disertai dengan sikap masyarakat keuangan dan akuntasi mengatasi tantangan perubahan iklim serta menipisnya sumber daya alam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement