REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto prihatin dengan banyaknya anak sekolah terjerumus dalam peredaran dan penggunaan narkoba. Di Makassar, belasan siswa SMK Negeri 2 Makassar yang digerebek saat pesta sabu.
"Ini sangat memprihatinkan karena kita sangat berharap pada peran serta dari anak-anak kita sekarang ini. Banyaknya anak-anak yang sekarang terjerumus oleh narkoba pastinya jadi kekhawatiran bagi kita semua," ujar Danny Pomanto di Makassar, Selasa (8/11).
Wali kota meminta kepada semua sekolah tanpa terkecuali untuk meningkatkan kewaspadaannya dan rutin melakukan razia serta pemeriksaan terhadap barang bawaan siswa. "Saya sudah perintahkan semua guru-guru di sekolah agar mengintensifkan pengamanan dan sebelum masuk sekolah periksa semua tasnya, periksa barang-barangnya jangan sampai yang seperti ini terulang lagi," katanya.
Sebelumnya, belasan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN 2) Makassar kepergok terlibat dalam penyalahgunaan narkoba di belakang sekolahnya, jalan Bonto Sunggu, Makassar. Para siswa ini ketahuan oleh pihak sekolahnya ketika mendapat informasi jika belasan siswa sedang berada di belakang sekolah sedang berkumpul.
Pihak sekolah pun langsung menindaklanjuti lalu menghubungi Badan Narkotika Kota (BNK) Makassar, Polrestabes Makassar dan Polsek Tamalate untuk menggerebek belasan siswanya. Berselang beberapa waktu, petugas gabungan yang menerima informasi tersebut langsung ke lokasi dan menutup semua pintu keluar sebelum melakukan penggerebekan.
Setelah semua siswa dikumpulkan, kemudian dilakukan penggeledahan oleh polisi dan ditemukan satu buah alat hisap sabu (bong) di dalam ruangan kelas. Kepala SMKN 2 Drs Chaidir Madja M.Pd mengatakan, belasan siswanya setelah digerebek petugas BNK selanjutnya melakukan tes urine.
"Jadi ada 15 siswa kami telah dilakukan penggerebekan saat berkumpul di belakang sekolah hendak mengkonsumsi narkoba, petugas mendapatkan bukti di lokasi berupa satu alat isap. Selanjutnya belasan siswa itu dilakukan tes urine, hasilnya satu di antara dari 15 orang siswa positif mengkonsumsi narkoba berinisial (MR)," katanya.