REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Organisasi Islam, Persatuan Islam (Persis) mendorong seluruh pesantren untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Sehingga diharapkan, ke depan, dengan pola hidup tersebut para santri bisa menularkan perilaku bersih dan sehat di lingkungan rumah dan keluarganya.
Ketua Bidang Garapan Sosial, Pimpinan Pusat Persis, Mohammad Faisal, mengatakan, pesantren-pesantren milik Persis saat ini terus menerapkan PHBS berdasarkan ajaran Islam. Kemudian, sejak 2011 bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menyosialisasikan program PHBS.
"Kita lebih kepada upaya membuat satu sistem yang berkelanjutan. Kita lebih menekankan aplikasi dari nilai-nilai ibadah yang di pesantren (dengan) melaksanakan PHBS," ujarnya, disela-sela acara Seminar Pengembangan Pesantren dan Santri Sehat di Grand Hani Hotel, Selasa (8/9).
Menurutnya, sejak bekerja sama dengan Kemenkes terdapat 60 pesantren Persis di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten yang ikut serta dalam sosialisasi PHBS. Sementara dalam acara saat ini akan dilakukan evaluasi terhadap program PHBS yang melibatkan 28 pesantren Persis di 9 pimpinan daerah pada pimpinan wilayah di Jawa Barat.
Dengan total peserta evaluasi program PHBS yang hadir sebanyak 101 peserta. Selain itu, 9 pimpinan daerah, pimpinan wilayah Jawa Barat dan pimpinan pusat dan perwakilan Kemenkes pusat dan provinsi.
Faisal menambahkan, dengan program praktik perilaku hidup bersih dan sehat diharapkan bisa mendorong pesantren menciptakan sistem manajemen pola PHBS dan khususnya santri melaksanakan pola hidup tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dia mengatakan, program-program kerja sama antara Persis dengan Kemenkes terkait PHBS sejak 2011 biasanya berkaitan dengan penyaluran bantuan infrastrukur.
Namun, saat ini, akan lebih diarahkan kepada evaluasi program yang sudah tengah berjalan. "Program PHBS mendorong santri di Pesantren melakukan pola hidup sehat seperti mencuci tangan sebelum makan, makanan harus bersih, lebih banyak makan sayur dan berperilaku hidup sehat," katanya.
Saat ini, menurutnya, program Kemenkes PHBS kini berubah menjadi Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) yang dimulai dari pesantren. Dengan tujuan perilaku hidup sehat bukan lagi menjadi tuntutan, tapi kebutuhan.