Rabu 09 Nov 2016 09:28 WIB

40 Persen Warga Palestina Dukung Hillary Clinton

Rep: Marniati/ Red: Andi Nur Aminah
Calon presiden Amerika Serikat Hillary Clinton.
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Calon presiden Amerika Serikat Hillary Clinton.

REPUBLIKA.CO.ID,  RAMALLAH--  Polling Center Palestina melakukan survei untuk mengetahui sikap warga Palestina terhadap dua kandidat calon presiden AS. Servei yang melibatkan 1.030 responden, menunjukkan bahwa 40 persen mendukung Clinton. Dan 17 persen mendukung Donald Trump.

Para responden menentukan pilihannya terkait sikap calon presiden terhadap komitmen mereka terkait keamanan Israel, kepentingan dan pertahanan. Adapun bagi yang abstain memiliki alasan yang berbeda-beda.

Sebanyak 14 persen menyatakan tidak memilih karena masing-masing kandidat menyatakan kebencian terhadap Islam dan Muslim. Dan 11 persen mengatakan para kandidat tidak mengerti hubungan internasional, hukum internasional dan ekonomi global.

Adapun terkait pertanyaan apakah kebijakan Amerika akan mengubah arah konflik Palestina-Israel jika Clinton menang, hanya emaot persen yang menjawab akan berubah banyak. Sebanyak 31 persen mengatakan akan berubah sampai batas tertentu, dan 28 persen mengatakan tidak akan banyak yang berubah.

Sedangkan, jika Trump yang menang, hanya tiga persen yang meyakini kebijakan Amerika akan berubah banyak terkait arah konflik Palestina-Israel. Sedangkan 25 persen mengatakan kebijakan akan berubah sampai batas tertentu, dan 33 persen percaya kebijakan tidak akan berubah sama sekali.

Jajak pendapat ini dilakukan di Tepi Barat dan Jalur Gaza dengan responden yang berusia lebih dari 18, dengan margin eror 3,05 persen. Pemilu Presiden AS tahun ini menghadirkan dua pasang calon. Yakni Hillary Clinton dari partai Demokrat dan Donald Trump dari partai Republik. Saat ini proses penghitungan suara masih berlangsung.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement