REPUBLIKA.CO.ID, Pada hari ini tahun 1986, Soviet meluncurkan stasiun luar angkasa Mir. Soviet membuka fase baru eksplorasi luar angkasanya. Mir adalah stasiun luar angkasa terbesar di dunia.
Mir sukses diluncurkan hanya tiga pekan setelah bencana Challenger milik AS yang menewaskan tujuh astronot. Dalam Kongres partai Komunis Moskow pekan berikutnya, Mir dielu-elukan sebagai pencapaian besar di bidang antariksa.
Mir juga menjadi bukti bahwa Soviet memimpin dalam eksplorasi damai luar angkasa. Mir dalam bahasa Rusia berarti perdamaian dan dunia. Mir bertujuan untuk menyediakan pangkalan bagi pesawat berawak komplek yang mengorbit Bumi.
Mir mengadopsi model terdahulunya Soviet Salyut. Salyut 7 diluncurkan pada April 1982 dan masih mengorbit saat itu. AS juga punya stasiun luar angkasa bernama Skylab namun rusak saat peluncuran awalnya dan jatuh kembali ke Bumi pada 1979.
Kru pertama di Mir tiba pada 15 Maret 1986 dan tetap di sana. Anggota kru Valeri Polyakov menetap di sana dalam waktu terlama selama 439 hari.
Akhir Perang Dingin pun menjadi era baru untuk kerja sama luar angkasa. Pada 1993, Wakil Presiden Al Gore dan PM Rusia Viktor Chernomyrdin mengumumkan rencana stasiun antariksa baru.
Saat ini, stasiun antariksa itu disebut International Space Station atau ISS. Pada proses pembuatannya, AS terlibat dekat dengan Mir. Pada 1995, astronot AS menghabiskan 28 bulan di Mir.
Mir mengorbit di luar angkasa hingga 23 Maret 2001. Selama itu, Mir mengorbit Bumi lebih dari 86 ribu kali. Mir dengan berat 135 ton itu masuk kembali ke atmosfir Dumi dan mendarat di Samudera Pasifik Selatan.