Rabu 09 Nov 2016 09:37 WIB

Bakal Ada Gelombang Protes Besar Terkait Penangkapan Kader HMI

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Umum PB HMI Mulyadi P Tamsir usai menggelar rapat bersama alumni dan pengurus HMI di Sekretariat PB HMI, Jakarta Selatan, Selasa (8/11).
Foto: mg01
Ketua Umum PB HMI Mulyadi P Tamsir usai menggelar rapat bersama alumni dan pengurus HMI di Sekretariat PB HMI, Jakarta Selatan, Selasa (8/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penangkapan lima kader HMI oleh Polda Metro Jaya, akan memunculkan gelombang protes dari jutaan kader HMI di sejumlah daerah di Indonesia. Apalagi tentu saja jika proses hukum tidak ditegakkan dengan adil. Hal ini disampaikan koordinator tim kuasa hukum kader HMI, Muhammad Syukur Mandar saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Selasa (8/11).

"Iya pasti (akan demo besar-besaran). Tapi itu bukan wilayah saya, tapi PB HMI sudah putuskan, kalau itu tidak ditegakkan atau diadili secara hukum dengan benar, pasti akan ada gelombang protes," ujar Syukur kepada wartawan.

Syukur mengatakan, penangkapan terhadap lima kader HMI pada Senin (7/11) tengah malam tersebut telah dilakukan secara paksa. Ia pun mempertanyakan kenapa tidak dilakukan dengan cara melayangkan surat pemanggilan terlebih dahulu.

"Siapapun yang diminta, kami minta polisi surati secara baik, kami antar ke sini. Tapi, jangan mengambil secara paksa, apalagi diambil di pinggir jalan, ini tidak kita inginkan," kata dia.

Syukur mengatakan, hampir 200 pengacara yang telah siap mendampingi lima kader HMI tersebut. Pendampingan tersebut bertujuan untuk memberikan nasehat hukum terhadap kelimanya, sehingga nantinya mereka dapat memberikan pernyataan yang benar dihadapan penyidik kepolisian.

Syukur ingin jika saat dilakukan BAP nanti, mereka didampingi pengacara sesuai dengan hukum yang ada. Ia pun menegaskan bahwa PB HMI menaruh hormat kepada proses hukum yang dilakukan polisi dan HMI pun tidak memiliki masalah apapun dengan polisi.

"Tapi kalau ada unsur pemaksaan yang dilakukan, kemudian dia tidak memahami hukum dan ditekan, maka menjadi soal. Kita menganggap ini ada soal yang serius, ada penekanan terhadap proses pemeriksaan ini," katanya.

Untuk memantau proses hukum tersebut, pihaknya pun telah mengadu ke Komnas HAM. Menurut dia, Komnas HAM sudah bersedia memantau kasus penangkapan lima kader HMI tersebut. "Selain ke Komnas HAM, kami juga akan ke Kompolnas yah. Kita juga akan membahas terkait yang kita anggap mencemarkan nama baik HMI," kata Syukur.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement