Rabu 09 Nov 2016 13:38 WIB

GNPF MUI: Silakan Bareskrim Telusuri Dana Aksi 4 November

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bayu Hermawan
Massa memadati kawasan bundaran air mancur saat aksi 4 November di Jakarta, Jumat (4/11).
Foto: Antara/Wahyu Putro
Massa memadati kawasan bundaran air mancur saat aksi 4 November di Jakarta, Jumat (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) tidak khawatir dengan rencana Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri yang ingin menelusuri aliran dana aksi Bela Islam II 4 November. Sebab sumber dana tersebut murni dari masyarakat, bukan dari pihak tertentu, apalagi aktor politik yang hendak menunggangi aksi 4 November.

"Kami tidak takut dengan rencana itu, karena sejak awal rekening yang digunakan kami sharing ke medsos. Semua orang mengetahui dengan mudah. Tidak ada unsur kriminal sama sekali," ujar bendahara GNPF MUI Muhammad Luthfie Hakim kepada Republika.co.id, Rabu (9/11).

Luthfie pun hanya tertawa ketika ditanya soal dugaan adanya aliran dana Rp 100 miliar yang saat ini ramai diberitakan. Dia menceritakan angka Rp 100 miliar itu tercetus dari Ketua Umum GNPF MUI Bachtiar Nasir saat mengadakan konferensi pers persiapan aksi di Hotel Grand Sahid, Jakarta (1/11) lalu. Kala itu, dia ditanya berapa total dana yang digunakan untuk aksi 4 November.

"Pak Bachtiar berseloroh (bercanda) Rp 100 miliar karena orang datang dari berbagai dari daerah di Indonesia, berapa ongkosnya, konsumsinya, penginapannya. Kalau ditotal ya mungkin habis Rp 100 miliar, tapi uang itu bukan berasal dari satu pihak, melainkan uang masyarakat itu sendiri dan juga sumbangan dari donasi," jelasnya.

Pernyataan inilah yang mungkin menjadi tanda tanya bagi pihak Polri. Namun Luthfie menegaskan uang Rp 100 miliar itu hanya perkiraan dan dikeluarkan sendiri oleh para peserta, bukan berasal dari kantong GNPF MUI.

GNPF MUI menyebarkan ajakan berdonasi untuk aksi 4 November lewat media sosial mulai Sabtu (29/10). Dalam waktu kurang dari satu pekan semenjak ajakan berjihad dengan harta ini (donasi) disebarkan, dana yang terkumpul mencapai hampir Rp 4 miliar.

Ada kelompok pengajian yang mengumpulkan dana mencapai sekitar Rp 100 juta (dua kelompok), ada pula yang bervariasi nominalnya seperti Rp 20 juta, Rp 10 juta, Rp 3, juta, bahkan Rp 50 ribu. Puncaknya,  pada Kamis (3/11) atau H-1 yang dalam waktu satu hari mencapai Rp 1 miliar.

GNPF MUI berkomitmen akan transparan terkait besaran dana yang telah digunakan dalam aksi 4 November. Mereka akan melaporkan besaran dana yang digunakan ke masyarakat luas nanti, setelah tujuan aksi Bela Alquran benar-benar tercapai.

Seperti diberitakan sebelumnya, penyidik Bareskrim Polri tengah menelusuri soal aliran dana operasional‎ aksi 4 November. Hal itu dilakukan dengan mengumpulkan keterangan dan informasi yang beredar di lapangan. Selain itu, ‎Bareskrim juga akan menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk memeriksa aliran dana demo 4 November.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement