REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Sub Seksi Operasi SAR Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Effendi, memerintahkan satu tim rescue menuju lokasi kejadian. Hal ini dilakukan usai adanya laporan Kepala Resor Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Gusti bahwa telah terjadi kecelakaan yang menyebabkan satu orang pendaki WNA asal Malaysia meninggal di pemandian air panas Aiq Kalak Gunung Rinjani pada Selasa (8/11) sekitar pukul 13.00 Wita.
"Saat ini tim bersama Potensi SAR terkait sedang melakukan pendakian menuju lokasi kejadian," ujarnya di Mataram, Rabu (9/11). Ia menyampaikan, untuk mencapai lokasi kejadian diperkirakan butuh waktu 8 jam pendakian dari pintu masuk melalui jalur Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara.
Dia menambahkan, proses evakuasi akan dilakukan dengan cara estafet, karena sebelum kejadian ini dilaporkan, dari pihak Tracking organizer (TO) telah mengirim bantuan Porter ke lokasi kejadian. Evakuasi sendiri direncanakan akan melalui jalur Senaru.
"Pihak TNGR juga mengklarifikasi, saat ini jalur pendakian gunung Rinjani sedang ditutup dari beberapa pekan sehubungan dengan status erupsi Gunung Anak Barujari yang belum diturunkan levelnya. TNGR menduga pendaki ini naik melalui jalur ilegal (tidak resmi)," lanjutnya.
Data sementara yang telah dihimpun oleh TNGR, pendakian korban atas nama Ng Yin Teck (24), bersama temannya Julian Boll ini, difasilitasi oleh Suhardi (46) salah satu TO asal Desa Senaru Kecamatan Bayan. Sementara Anan (30) sebagai pemandu dan Amak Bayan (38) sebagai porter.