REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam pertama kali masuk ke Kolombia pada 1948. Selain warga asli Kolombia, sebagian besar Muslim di sana imigran yang datang dari berbagai latar belakang dan etnis. Namun, sebagian besar imigran berasal dari Palestina, Lebanon, dan Suriah.
Bahkan, ada pula imigran yang datang ke Kolombia pemeluk Kristen Maronit, terutama sebagian yang berasal dari Lebanon. Secara keseluruhan jumlah Muslim di Kolombia diperkirakan 85.908 dari 44 juta penduduk Kolombia.
Pemerintah Kolombia memberikan kebebasan bagi Muslim untuk menjalankan keyakinannya. Pemerintah mengizinkan umat Islam mengembangkan sejumlah pusat kegiatan Islam yang tersebar di sejumlah kota besar di Kolombia.
Sejumlah pusat kegiatan Islam yang menyatu dengan masjid, di antaranya ditemukan di Bogota, San Andres, Guajira, Nari, dan Santa Marta. Tak hanya itu, mereka juga memiliki sekolah dasar dan sekolah lanjutan pertama sendiri, yaitu di Bogota dan Maicao.
Selain masuknya imigran Arab ke Kolombia mewujudkan sebuah komunitas Muslim di sana, sebelumnya Islam dan dunia Arab Muslim juga telah memberi pengaruh kepada masyarakat Kolombia. Mereka menjadi diskursus politik dan berpengaruh pada budaya populer.
Mengutip Wikipedia, sejumlah kalangan menunjuk masuknya kultur Arab ke Kolombia terjadi pada telenovel El Clon. Kultur Arab yang masuk ke dalam ranah budaya populer lainnya melekat pada bintang Kolombia, Shakira, yang memiliki darah Lebanon-Kolombia.