REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Mantan Ketua KPK, Antasari Azhar dibebaskan Kamis (10/11) besok. Meskipun diduga dia bukan pembunuh yang sebenarnya, Antasari mengaku sudah ikhlas menjalani hukuman tersebut.
"Saya sudah mengikhlaskan, semua memang sudah jalannya. Saya hanya ingin berdoa seperti Nabi Yusuf yang didzolimi dituduh mengganggu Zulaikha, lalu dipenjara. Tapi akhirnya Zulaikha dinikahkan menjadi istrinya," ujar Antasari saat tiba di Lapas Klas I Tangerang, Rabu (9/11).
Pada saat tiba di halaman lapas, Antasari yang mengenakan baju batik warna coklat gelap bercelana hitam dan bersepatu pantovel hitam itu terlihat tenang saat menghampiri media. Antasari juga terlihat sehat dengan rambut yang rapi pula, tak ada acak-acakan sedikit pun. Selain itu dia kulitnya juga terlihat lebih bersih.
Dengan tegas, Antasari mengaku tidak akan mengungkit masalahnya yang lalu. Dia hanya memasrahkan semuanya kepada Allah SWT atas semua yang akan terjadi ke depannya. Dalam pernyataan singkatnya kepada wartawan saat tiba dari Badan Pemasyarakatan Serang, Banten itu, dia berkali-kali mengucapkan kata ikhlas.
Setelah pulang ke rumah, Antasari akan beristirahat selama tiga bulan tanpa melakukan aktivitas di luar rumah. Menurut Antasari, dia harus beradaptasi terlebih dahulu dengan dunia luar setelah menjalani masa pidananya selama tujuh tahun enam bulan tersebut.
Antasari juga berencana akan melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci Januari mendatang. Selain itu, aktivitasnya hanya di rumah bersama cucu-cucunya. Selama menjalani hukuman, Antasari sudah melewatkan kelahiran tiga cucunya.
Selain itu setelah dibebaskan bersyarat, masa asimilasi Antasari juga berakhir. Antasari menyatakan setelah itu dia juga sudah tidak bekerja sebagai notaris lagi, seperti pada masa asimilasinya. Sehingga setelah pulang ke rumah, Antasari tidak terikat kontrak dengan pihak manapun terkait pekerjaan.
Kendati demikian Antasari mengaku sudah mendapatkan banyak undangan sebagai pembicara pada peringatan Hari Anti Korupsi Desember mendatang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika