Kamis 10 Nov 2016 01:36 WIB

Survei BI: Penjualan Eceran Melambat

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Budi Raharjo
Bisnis Ritel. Ilustrasi
Foto: Antara
Bisnis Ritel. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan, survei Penjualan Eceran pada September 2016 mengalami perlambatan. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) September 2016 yang tumbuh 6,5 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan 11,4 persen (yoy) pada Agustus 2016.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mengatakan, perlambatan penjualan ritel terjadi pada kelompok makanan dan nonmakanan. Secara regional, perlambatan pertumbuhan penjualan eceran terutama terjadi di Denpasar.

"Pada Oktober 2016, penjualan eceran diperkirakan masih mengalami perlambatan. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan IPR Oktober 2016 yang sebesar 5,2 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya (6,5 persen yoy)," ujar Tirta, Rabu (9/11).

Menurut Tirta, perlambatan penjualan eceran diperkirakan terjadi pada kelompok makanan yang tercatat 4,2 persen (yoy) pada Oktober 2016, lebih rendah dibandingkan 7,8 persen (yoy) pada September 2016. Sementara itu, penjualan kelompok non makanan diperkirakan tumbuh sebesar 6,8 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan 4,8 persen (mtm) pada September 2016.