REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, memburu seorang pedagang kaki lima yang membunuh seorang mahasiswa setelah adu argumen karena terlambat menyajikan nasi goreng.
"Pelaku masih diburu, namun sejumlah saksi telah kami mintai keterangan guna mengungkap kasus tersebut," kata Kapolsek Pekanbaru Kota Kompol Willy Adrian di Pekanbaru, Rabu (9/11).
Willy menjelaskan korban bernama Nurul Falah (21) tewas dengan luka senjata tajam pada bagian perut. Pelaku yang diketahui bernama Rangga hingga kini masih terus diburu petugas.
Ia mengatakan peristiwa tragis itu terjadi pada Senin tengah malam (7/11) saat korban bersama empat rekannya sedang menikmati santap malam di salah satu warung kaki lima di Jalan KH Wahid, Pekanbaru Kota.
Salah seorang rekan korban ketika itu terlibat adu argumen lantaran pesanannya tidak kunjung datang. Pelaku yang tersulut emosi sempat menghardik rekan korban tersebut.
Namun korban berusaha menenangkan keduanya dan keadaan bisa kembali normal. Tiba-tiba, tanpa alasan yang Rangga yang diketahui warga asal Sumatra Selatan itu langsung menusuk korban serta langsung melarikan diri.
Sebelum meninggal, korban sempat dirawat di UGD RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Namun, nyawa korban tidak tertolong karena luka yang cukup serius. Polisi mengatakan pascakejadian itu, tersangka langsung kabur dan hingga kini belum diketahui keberadaannya.
"Kita terus lacak keberadaan pelaku dengan menyisir tempat-tempat yang mungkin disinggahinya. Kemudian, kami juga berupaya meningkatkan koordinasi dengan Polresta Pekanbaru untuk menangkap pelaku," urainya.