REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sejumlah warga Amerika Serikat berniat akan meninggalkan negaranya jika Donald Trump menang. Kemarin, mereka mulai berencana merealisasikannya.
Dilansir Washington Post, pekan ini warga AS tiba-tiba mulai mengunjungi situs-situs imigrasi negara lain. Tujuan mereka di antaranya Kanada, Selandia Baru, dan Australia. Selandia Baru tampak jadi pilihan yang bagus. Negara dengan jumlah kambing lebih banyak dari manusia itu sangat menarik. Populasi manusia di sana hanya 4,4 juta orang.
Pemandangan yang menakjubkan juga kebijakan yang progresif secara sosial menjadi daya tarik. Selandia Baru sering masuk daftar tempat terbaik untuk hidup di planet Bumi. Bulan ini, Legatum Institute menobatkan Selandia Baru di peringkat tertinggi untuk kesejahteraan global. Orang-orang akan berpikir teroris tidak akan mencapai negara di ujung selatan itu.
Pekan ini, frekuensi mengunjungi situs-situs pemerintah Selandia Baru dari AS meningkat tajam, terutama di situs imigrasi. Situs tersebut biasanya hanya dikunjungi 2.300 kali dari AS setiap harinya. Namun pada Kamis (10/11) sampai pukul 09.00 pagi, situs tersebut dikunjungi sampai 56.300 kali dari AS. Angka fantastis. Peningkatannya mencapai 25 kali lipat.
Di periode yang sama, situs New Zealand Now yang berisi informasi soal kehidupan, pekerjaan, belajar, dan investasi NZ, dikunjungi 70.500 kali dari AS. Padahal menurut Greg Forsythe dari Imigrasi Selandia Baru, biasanya hanya 1.500 kunjungan per hari.
Dalam satu bulan, 3.000 warga Amerika mendaftar di situs itu. "Dalam 24 jam terakhir, 7.287 orang AS mendaftar, ini meningkat dua kali lipat dalam pendaftaran selama satu bulan," kata dia.
Registrasi ini adalah bukti ketertarikan mereka pada kehidupan di Selandia Baru. Pendaftaran tidak termasuk daftar aplikasi visa. Data lain dari Google menunjukkan peningkatan dadakan terhadap kata kunci 'bagaimana untuk pindah ke Selandia Baru'.
Rata-rata kata kunci itu dicari oleh netizen dari wilayah Washington, Oregon, dan California. Seorang konsultan asal Alabama yang tinggal di Selandia Baru, Cindy Mullins mengatakan ia menerima banyak pertanyaan soal tinggal di sana.
Demikian juga dengan Liz Carlson, seorang penulis blog travel Young Adventures. Pekan ini ia dibanjiri permintaan, komentar, email yang meminta saran soal Selandia Baru. "Saya pikir saya akan berbagi soal bagaimana melarikan diri," kata dia.
Ia menulis, jika usia lebih dari 30 tahun atau tidak bisa mengajar seluncur, tidak mudah tinggal dan bekerja di sana. Imigrasi menggunakan sistem berdasarkan poin. Mereka menilai pengalaman, kemampuan, ketertarikan, dan lainnya.