Kamis 10 Nov 2016 15:42 WIB

Survei LSI: 73,2 Persen Warga Jakarta Salahkan Ahok Soal Al Maidah

Ribuan massa Kelompok Bela Islam berunjuk rasa memprotes tindakan penistaan agama oleh Ahok.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ribuan massa Kelompok Bela Islam berunjuk rasa memprotes tindakan penistaan agama oleh Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti LSI Denny JA telah menyelesaikan survei terbarunya ihwal elektabilitas Gubernur DKI Pejawat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pascamencuatnya persoalan Surah Al Maidah. Menurut Denny, mayoritas publik menyalahkan Ahok soal Surah Al Maidah.

"Presiden, Menko Polkam, Kapolri, Pimpinan Parta dengarlah suara rakyat. Sebanyak 73,2 persen populasi Jakarta menyalahkan Ahok soal surah Al Maidah," ujar Denny lewat tulisannya yang diunggah di Twitter dan dilansir laman Inspirasi.co.

Menurut Denny, jika rakyat Jakarta yang lebih modern saja seperti itu, maka besar kemungkinan populasi rakyat Indonesia di wilayah mayoritas Muslim berpendapat sama atau lebih buruk lagi. Dari data ini, kata Denny, ia berharap pemerintah bertindak arif dan tetap mengedapankan supremasi hukum.

Tidak boleh sampai membuat blunder merespons gelombang keresahan ini secara too little and too late. "Terlalu lambat dan terlalu sedikit. Jangan remehkan kasus ini yang ternyata menyentuh rasa keadilan rakyat yang meluas dan mayoritas seperti yang terpotret dalam survei," ujarnya.

Survei dilakukan pada 31 Oktober-5 November 2016 di Jakarta. Survei dilakukan secara tatap muka terhadap 440 responden. Responden dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling.  Margin of error survei ini plus minus 4,8 persen.

Survei ini dibiayai dengan dana sendiri dan dilengkapi pula dengan kualitatif rises (FGD/focus group discussion, media analisi dan wawancara mendalam). Berdasarkan survei elektabilitas Ahok sudah terus merosot dan kini berada di bawah 30 persen atau 24,6 persen.

Baca juga, Tinggal 24,6 persen, Elektabilitas Ahok Melorot Akibat Kasus Al-Maidah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement