REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas Gubernur DKI pejawat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) semakin merosot. Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan empat alasan mengapa posisi Ahok semakin tertekan.
Pertama, Efek surat Al Maidah.
Sejak menjadi viral, video pidato Ahok di Kepulauan Seribu yang menafsirkan surah al-Maidah Ayat 51 memunculkan kontroversi dan dugaan penistaan agama Islam.
Kontroversi dan protes sebagian besar umat Islam tersebut berujung pada aksi demo besar-besaran sebanyak 2 (dua) kali yang menuntut Ahok diperiksa dan diadili.
Kasus dugaan penistaan agama ini menjadi perhatian publik Jakarta secara luas. Survei LSI Denny JA menunjukkan bahwa sebesar 89,3 persen responden menyatakan, mereka mengetahui kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok.
Hanya di bawah 10 persen saja yang mengatakan tak pernah mendengar. "Dari mereka yang pernah mendengar, sebanyak 73,20 persen menyatakan bahwa pernyataan Ahok tersebut adalah sebuah kesalahan. Hanya sebesar 10,5 persen saja yang menyatakan pernyataan tersebut bukan sebuah kesalahan," tulis Denny JA dalam laporannya yang dipaparkan oleh Adji Alfaraby, Kamis (10/11).