REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memberikan anugerah gelar Pahlawan Nasional kepada KHR As'ad Syamsul Arifin di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/10). Tahun ini, pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional hanya kepada satu orang jelang Hari Pahlawan 10 November 2016.
PKS mengapresiasi gelar Pahlawan Nasional yang ditujukan bagi KHR As'ad Syamsul Arifin. Menurut Ketua Bidang Humas DPP PKS Dedi Supriadi, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) asal Situbondo ini berhasil menggerakkan rakyat dan santrinya dari Jawa Timur saat pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Dedi menyebut, generasi saat ini, harus mencontoh keteladanan KH As'ad Syamsul. Sosok KH As'ad Syamsul adalah sosok ulama sekaligus pejuang nyata bagi kepentingan bangsa. "Perjuangan Kyai As'ad Syamsul sebagai pemimpin spiritual sekaligus pejuang harus jadi spirit generasi Indonesia hari ini," ujar dia, Kamis (10/11).
Peran ulama termasuk KH As'ad Syamsul dalam pejuangan kemerdekaan sangat besar. Peran ini, seyogianya diteruskan oleh elemen umat untuk terus memperjuangkan cita-cita bangsa dalam bingkai NKRI. "Setiap orang bisa menjadi pahlawan dengan berkhidmat yang terbaik untuk sekitarnya. Selamat Hari Pahlawan!" ujarnya.
KH As'ad Syamsul Arifin lahir di Makkah pada 1897. Setelah pulang ke Indonesia Kyai As'ad mendirikan Pesantren Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Situbondo.
KH As'ad Syamsul Arifin berperan besar dalam menggerakkan rakyat dan santri dari Jawa Timur untuk menyambut resolusi jihad pada pertempuran 10 November. Kyai As'ad juga membentuk laskar Sabilillah dan Hizbullah di wilayah Keresidenan Besuki sebagai bentuk perjuangan melawan penjajah.