Kamis 10 Nov 2016 18:56 WIB

Sebagian Desa Tolak Pasang Stiker Penerima Raskin

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Teguh Firmansyah
Stok Raskin (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO
Stok Raskin (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pemasangan atau penempelan stiker penerima raskin di rumah-rumah keluarga miskin di wilayah Kabupaten Banyumas, masih belum bisa berjalan optimal.

Sejumlah pemerintah desa yang sudah menerima stiker tersebut, belum menempelkan stiker di pintu-pintu depan rumah tangga sasaran (RTS) raskin, karena khawatir terjadi kecemburuan di kalangan warga.

''Kami mendapat laporan masih banyak pihak desa yang belum memasang stiker di rumah-rumah RTS penerima raskin. Kalangan perangkat khawatir pemasangan stiker ini menimbilkan persoalan sosial di desanya, karena raskin yang sebelumnya diterima tidak hanya diberikan pada RTS. Tetapi dibagi merata hampir ke semua warga desa,'' jelas Kepala Bagian Perekonomian Setda Banyumas, Sugiyanto, Kamis  (10/11).

Kondisi tersebut, menurutnya, tidak terjadi di semua desa. Ada juga desa-desa yang sudah menempelkan stiker tersebut, karena di desa tersebut sebelumnya tidak dilakukan pemerataan penerima raskin. Mereka yang menerima raskin, memang benar-benar keluarga yang masuk dalam daftar RTS.

''Kalau di desa-desa yang sebelumnya tidak dilakukan pemerataan penerima raskin, kondisinya lebih lancar. Tidak ada penolakan pemasangan stiker penerima raskin,'' katanya.

Lepas dari semua itu, Sugiyanto menyatakan, kejadian-kejadian yang berlangsung di beberapa desa tersebut akan dijadikan bahan masukan untuk evaluasi. Pihaknya juga segera mengkoordinasikan dengan satuan tugas (satgas) raskin yang ada di kecamatan, sehingga mereka bisa mengawal proses pemasangan stiker di rumah-rumah RTS.

Baca juga,  Tangerang Tunggak Bayar Raskin Bulog.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement