REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahja Purnama mengaku penolakan yang dilakukan terhadap dirinya saat berkampanye tidak menghalangi jadwal kampanyenya. Ia pun percaya diri bisa menang di Pilkada 2017.
Selama ini, kata Ahok, dirinya tidak pernah meminta kepada warga yang ia kunjungi saat blusukan untuk memilih nomor dua. "Orang yang aku datangin bukan untuk minta suara kok. Kamu kalau ikut saya pernah gak saya bilang 'pilih nomor dua ya'. Pernah gak saya ngomong gitu? Gak pernah," jelas Ahok di kediamannya setelah gagal blusukan di Kedoya Utara, Kamis (10/11).
"Saya dari dulu kampanye gak pernah pakai cara begitu. Saya dari tahun 2011 juga gak pernah gitu. Paling saya sampaikan visi-misi, pilih yang bersih, transparan, profesional. Jadi kalau ada yang lebih bersih, transparan kamu pilih dia. Saya konsisten dari dulu karena ingin mengedukasi kan," kata Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu pun yakin yang melakukan demonstrasi menolak dirinya bukanlah warga setempat. Pejawat itu menantang kepada para penolaknya untuk membuktikan diri di Pilkada 2017.
"Makanya saya bilang kalau mau beradab dibuktikan 15 Februari. Kenapa sih takut sama Ahok. Kalau pilihan kamu bagus, buktikan dong pilihan kamu satu putaran. Kalau Ahok kalah ya sudah," kata Ahok.