REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepengurusan PSSI periode 2016-2020 hasil kongres di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Kamis (10/11) terkesan didominasi wajah-wajah baru jika dibandingkan dengan kepengurusan era La Nyalla Mattalitti. Walau demikian, mereka sebenarnya telah cukup lama berkecimpung di sepak bola Tanah Air.
Hanya pada posisi ketua umum hadir wajah baru. Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi terbilang orang baru di kancah persepakbolaan nasional meski sebelumnya telah menangani PSMS Medan dan PS TNI. Pria yang menjabat sebagai Pangkostrad TNI mendapatkan dukungan 76 suara dari 107 pemilik suara PSSI.
Posisi wakil ketua umum, dua nama yang muncul adalah Joko Driyono dan Iwan Budianto. Keduanya wajah lama yang sudah hadir sejak kepengurusan PSSI dipimpin Nurdin Halid. Joko Driyono merupakan CEO PT Liga Indonesia sedangkan Iwan Budianto adalah CEO Arema Cronus.
Dari 12 anggota komite eksekutif (EXCO) PSSI terpilih, dua nama berasal dari kepengurusan sebelumnya yaitu Gusti Randa dan Johar Lin Eng. Hanya, keduanya sempat mengundurkan diri setelah kembali terjadi polemik di tubuh PSSI.
Sebanyak 10 orang lainnya adalah Hidayat yang merupakan pemilik tim Divisi Utama Persebo Bondowoso, Yunus Nusi adalah ketua Asprov Kalimantan Timur, Condro Kirono yang merupakan petinggi tim Bhayangkara United, Pieter Tanuri yang merupakan bos Bali United.
Selanjutnya Juni A Rachman dari PSPS Pekanbaru, AS Sukawijaya/Yoyok Sukawi yang merupakan petinggi PSIS Semarang, Johar Lin Eng adalah ketua Asprov Jawa Tengah, Refrizal dari Semen Padang, Dirk Soplanit dari Asprov Maluku, Verry Mulyadi Asprov Sumbar, dan Papat Yunisal yang merupakan mantan pemain timnas putri.
Dalam sambutan seusai terpilih, Edy Rahmayadi mengatakan tantangan PSSI kedepan sangat besar. Untuk itu harus ada kerjasama yang baik dengan semua pengurus dan insan sepak bola nasional.
"Kita sudah dihadapkan Piala AFF yang didepan mata. Tidak hanya itu, SEA Games 2017, Asian Games 2018, serta kualifikasi piala dunia juga sudah tidak lama lagi. Makanya harus dipersiapkan dengan baik," kata Edy Rahmayadi.
Menurut dia, untuk meraih hasil terbaik, kebersamaan juga harus di jaga. Pria yang juga menjabat sebagai Pangkostrad ini bahkan mengibaratkan PSSI ini sebuah kapal besar yang sedang berlayar.
"Ibarat kapal, saya ini nakhodanya. Jika voters bermasalah maka kapal akan bergoyang," katanya dan disambut dengan tepuk tangan semua undangan Kongres PSSI.
Tokoh sepak bola nasional Agum Gumelar berharap PSSI kepengurusan baru segera melaksanakan tugas. Apalagi tugas berat yang mengadang didepan mata. Untuk itu, semuanya harus bekerja dengan hati untuk membangkitkan prestasi sepak bola Indonesia.