Jumat 11 Nov 2016 12:31 WIB

Annisa Pohan Berharap Besar pada Siaran Perbatasan

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Annisa Pohan dan Agus Yudhoyono.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Annisa Pohan dan Agus Yudhoyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Annisa Larasati Pohan menjadi salah satu pembaca nominasi pemenang dalam Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 2016. Ia membacakan dua kategori pemenang yakni program televisi peduli perbatasan terbaik dan program radio peduli perbatasan terbaik.

Perempuan kelahiran Boston, Amerika Serikat, 20 November 1981 itu mengatakan, siaran televisi dan radio di perbatasan Indonesia sangat diperlukan. Ia berharap, jangan sampai warga negara Indonesia yang tinggal di sana lebih dekat dengan informasi atau identitas negara tetangga.

"Dengan adanya kategori penghargaan ini, bisa menstimulasi insan penyiaran radio dan televisi untuk menghadirkan program yang membuat masyarakat perbatasan lebih menghargai negara sendiri, lebih asli Indonesia," tuturnya.

Dalam Anugerah KPI 2016, penghargaan program televisi peduli perbatasan terbaik diberikan kepada NET TV untuk program Lentera Indonesia episode "Guru Garis Depan NTT". Sementara, program radio peduli perbatasan terbaik didapatkan oleh RRI Entikong Kalimantan Barat untuk program Bela Negara.

Annisa mengatakan, apresiasi yang dilakukan KPI bisa mendorong lembaga penyiaran untuk membuat program yang lebih edukatif. Menurut istri Agus Harimurti Yudhoyono tersebut, KPI juga punya peran penting menyaring siaran-siaran mana yang sesuai ditayangkan di Indonesia.

Ibu satu anak itu mencermati, masih ada sejumlah siaran televisi yang terkadang melewati batas. Namun, sejauh ini KPI telah efektif menindak tegas dan menggencarkan kendali untuk siaran televisi yang belum tertib regulasi.

"Indonesia punya budaya sendiri, dan lembaga penyiaran semestinya menampilkan tayangan yang memiliki tata krama, sopan santun, dan sesuai dengan karakter masyarakat," ungkap pendiri Yayasan Tunggadewi itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement