Jumat 11 Nov 2016 12:57 WIB

Efek Cina dan Trump Bisa Membuat Target Ekonomi Indonesia Meleset

Bendera Cina-Amerika (ilustrasi)
Foto: washingtonote
Bendera Cina-Amerika (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menilai target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 dan 2017 bisa saja meleset. Apabila, pemerintah tidak mengantisipasi risiko global dan domestik dengan kebijakan yang tepat.

Perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan skenario dasar pada 2016 dan 2017 adalah sebesar 5,1 persen dan 5,2 persen. Skenario dasar tersebut merupakan kondisi di mana risiko ekonomi global dan domestik belum diperhitungkan dalam proyeksi.

Namun demikian, mengingat cukup kuatnya risiko ekonomi ke depan yang berasal dari risiko global dan domestik, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan terkoreksi dari skenario dasar. "Risiko ekonomi global dan domestik yang tidak diantisipasi oleh kebijakan yang tepat, akan dapat memberikan dampak terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Direktur Keuangan Negara dan Analisa Moneter Bappenas Amalia Adininggar di Jakarta, Jumat (11/11).

Amalia menuturkan, kebijakan Pemerintah Cina untuk mengerem laju pertumbuhan ekonominya, akan memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Begitu juga, lanjutnya, dengan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Amerika Serikat, seiring dengan terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden AS.

Dari sisi domestik, shortfall atau tidak tercapainya target penerimaan perpajakan dan penghematan anggaran, berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi pada 2016, tetapi relatif terbatas efeknya pada 2017. "Meski begitu, kondisi fiskal yang ada menyebabkan terbatasnya ruang bagi pemerintah untuk memberikan stimulus ke perekonomian ke depan," ujarnya.

Sementara itu, aktivitas sektor swasta yang terus melambat diperkirakan akan berdampak negatif terhadap pencapaian pertumbuhan ekonomi di 2017.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement