REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf khusus presiden bidang komunikasi Johan Budi Sapto Prabowo meluruskan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ihwal adanya dugaan aktor politik menunggangi Aksi Bela Islam II pada 4 November lalu "Saya juga mau melengkapi, apa yang disampaikan presiden pada tanggal 4 November malam jelang dini hari," kata dia saat berada di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (11/11).
Ia menjelaskan, dalam pidatonya presiden menyampaikan terima kasih pada ulama yang mampu membuat umat Islam menggelar aksi secara damai dan aman. Namun, Johan mengatakan, Presiden Jokowi menyesalkan ketika ada peristiwa letupan setelah Maghrib.
"Maksud presiden adalah, letupan setelah Maghrib itu dimanfaatkan oleh aktor-aktor politik," ujar mantan juru bicara KPK itu.
Ia menegaskan, bukan pendemo yang ditunggangi aktor politik. "Karena presiden yakin, di konferensi pers itu juga dikatakan, unjuk rasa dilakukan secara aman, damai, tertib dan presiden apresiasi yang mengamankan dan lakukan pendekatan secara persuasif dan baik, itu diapresiasi," kata Johan.
Namun, ia enggan menyebut aktor politik yang memanfaatkan letupan demonstran. Ia beralasan, hanya presiden yang mengetahui aktor politik tersebut. "Saya kira presiden yang tahu siapa aktor politik itu," jelasnya.