REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Momen emosional berlangsung di stade de France, Pada Sabtu (12/11) dini hari WIB. Stadion di kota Paris itu menjadi tempat berlangsungnya laga lanjutan Grup A kualifikasi Piala Dunia 2018 antara tuan rumah Prancis menghadapi Swedia.
Tepat setahun lalu, arena berkapasitas 81.338 kursi itu diguncang teror bom. Aksi anarkis tersebut menewaskan tiga penonton. Secara keseluruhan 130 orang tewas di lima lokasi berbeda di kota Paris.
Demi menghormati semua nyawa yang hilang, duel Perancis versus Swedia dimulai dengan seremoni mengheningkan cipta selama satu menit. Presiden Perancis, Francois Hollande turut mengikuti acara itu.
"Itu peristiwa tragis, tapi kita harus selalu melihat ke depan dan mencoba mengubah halaman kelam. Apa yang terjadi akan selalu tinggal dalam kenangan selama sisa hidup kita," ujar Hollande dalam sebuah pernyatan dikutip dari Mirror.
Pelatih tuan rumah, Didier Deschamps turut merespon. Mantan gelandang Juventus itu mengakui peristiwa naas itu masih membekas di kepalanya.
"Tidak ada yang bisa melupakan apa yang terjadi pada malam itu, hari-hari penuh emosi. Ini akan tercatat dalam sejarah dalam arti negatif," tutur Deschamps.