Ahad 13 Nov 2016 05:14 WIB

SBY Dilaporkan, Indra Piliang Singgung Soal Jokowi dan Megawati

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ilham
Politikus Partai Golkar Indra J. Piliang.
Foto: Antara
Politikus Partai Golkar Indra J. Piliang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah orang yang mengaku dari Forum Silaturahmi Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lintas Generasi melaporkan mantan Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) terkait pidato 2 November, lalu. Melihat aksi tersebut, politikus Indra J Piliang menanggapi sinis lewat kicauannya di akun Twitter pribadi mikinya.

“Hanya di Indonesia, mantan presiden dilaporin ke polisi, hanya gegara pidato. Selain itu, organ pelapor lebih suka baca babad Kurusetra,” tulis Indra di akun Twitter-nya @IndraJPiliang pada Sabtu (12/11).

Dia menyarankan, aktivis modern jangan berbicara dengan mengaitkan tokoh Sengkuni. Indra, justru melontarkan pertanyaan siapa sebenarnya tokoh Sengkuni itu untuk mengkritik pelapor SBY. “Emang siapa itu Sengkuni? Real or Mitos? Cerita Wayang kok dibawa ke abad 21?” kata Indra.

Dia berpendapat ‘sengkuni-sengkunian’ sudah tak cocok lagi digunakan di era netizen lagi. Indra menilai jika banyak orang seperti para melaporkan SBY pada jaman Bung Karno, maka Bung Karno yang berkali-kali pidato akan lebih sering dilaporkan oleh mereka.

“Makin ndak paham saya dengan nalar yang dimainkan era politik sekarang. Kalau mau laporin orang, lihat dulu baju yang dipakai,” kicau Indra menambahkan kalimatnya.

Indra menyebut, para pelapor yang mengaku-ngaku HMI itu sedang cari perhatian kepada Presiden Joko Widodo. Indra menegaskan, orang-orang ini seolah tengah membuat satu arus masalah. "Ntar Jokowi juga dilaporin orang pas tidak lagi jadi Presiden lho."

Indra menjelaskan, di USA, mantan-mantan presidennya diberikan semacam block votes dalam konvensi pemilihan presiden Partai Demokrat dan Partai Republik. Untuk itu, dia melihat jika ada yang melaporkan SBY, maka seolah memberikan pekerjaan rumah kepada kelompok lain untuk melaporkan Megawati.

 

Menurut pengalaman apa yang dia lihat di sosial media mengenai pidato Megawati, tidak semua orang setuju dengan pidatonya. Seperti warga Bangka yang bereaksi. “Apa mau dilaporin juga ke Bareskrim Polri?” tulis Indra.

 

Dia menganggap, jika mau banyak tokoh nasional dilaporkan oleh anak-anak muda yang berafiliasi dengan mereka, maka sudah merusak ketertiban sosial. “Milih lawan kok ndak mikir-mikir. Belum level anda lah untuk berhadapan dengan Pak SBY. Lebih megalomania siapa sekarang,” ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement