REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Sedikitnya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang lagi cedera, setelah ledakan bunuh diri terjadi di satu tempat suci di Kabupaten Balochistan di bagian barat-daya Pakistan pada Sabtu malam (12/11), kata beberapa pejabat dan media setempat.
Stasiun televisi berbahasa Urdu, Abb Takk, melaporkan 40 orang, termasuk perempuan dan anak-anak meninggal. Ledakan itu ditujukan kepada orang-orang yang sedang melakukan Dhamal, sejenis tarian mistis, di Tempat Suci Shah Noorani, yang berada di puncak bukit di Kota Kecil Hub di Wilayah Kalat di provinsi tersebut.
Namun menurut beberapa pejabat, korban berjumlah 30. Hashim Galzai, Komisaris Kalat, mengatakan serangan itu dilancarkan oleh seorang pengebom bunuh diri yang meledakkan dirinya di tempat orang yang menari. Ia mengatakan ada lebih dari 500 orang, yang datang dari berbagai daerah di negeri itu, di dalam tempat suci tersebut ketika ledakan terjadi.
Upaya pertolongan oleh Angkatan Darat, pemerintah dan organisasi nirlaba sedang berlangsung. Secara keseluruhan 87 ambulans yang membawa dokter serta petugas medis telah dikirim ke lokasi ledakan, sebab tak ada rumah sakit besar di daerah terpencil itu.
Juru bicara Pemerintah Balochistan Anwar-ul-Haq Kakar mengatakan pemerintah telah mengerahkan 50 ambulans ke tempat suci itu. Hubungan Masyarakat Antarlembaga, sayap media Angkatan Darat Pakistan, mengatakan 25 ambulans yang membawa dokter dan petugas paramedis telah berangkat ke lokasi ledakan dan keadaan darurat telah diberlakukan di berbagai rumah sakit militer di Kalat dan Karachi.
Ia menyatakan lokasi ledakan tersebut sulit dicapai karena cuaca gelap dan lereng gunung menjadi hambatan buat tim pertolongan, sedangkan rumah sakit besar utama berada di pusat Kota Hub, yang berjarak sekitar 120 kilometer dari lokasi ledakan.
Inspektur Polisi Muhammad Jafar mengatakan personel polisi dan paramiliter tiba di lokas ledakan dan menutup tempat itu.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung-jawab atas ledakan tersebut. Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengutuk ledakan itu dan berikrar akan menghapuskan fanatisme dari negeri tersebut.