REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Bio Farma, BUMN produsen vaksin di Indonesia, dipercaya Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menjadi tuan rumah program workshop produksi vaksin bagi negara Islam, bertempat di Exhibition room, Lantai 3 kawasan Bio Farma, pada 15-18 November 2016. Dipilihnya Bio Farma oleh negara Islam, merupakan kepercayaan besar yang harus dijaga. Sekaligus, merupakan kebanggaan bangsa Indonesia untuk berkontribusi menyehatkan dunia. Terutama, negara Muslim.
"Dan ini sekaligus membantah issue vaksin dengan kandungan yang haram," ujar Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar /Republika//, Ahad (13/11).
Menurut Deddy, dipilihnya Bio Farma oleh negara Islam, semakin mempertegas produk Bio Farma halal. Sehingga, membuat Bio Farma menjadi perusahaan yang dipercaya oleh negara-negara Islam.
Kepala Bagian Kerja Sama Selatan Selatan Triangular (KTSS), Biro KTLN Kementerian Sekretariat Negara, Mukhammad Fahrurozi, mengatakan, pihaknya mendukung program pelatihan ini. Pelatihan itu, kata dia, sejalan dengan program Nawacita Pemerintah Republik Indonesia yaitu meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasar Internasional.
"Melalui promosi kapasitas Indonesia di bidang produksi vaksin Indonesia kepada negara-negara OKI, diharapkan industri vaksin Indonesia mampu dipasarkan secara masif oleh negara-negara OKI dan dunia. Agar, pada gilirannya sekaligus mendorong kemajuan negara-negara Islam," katanya.
Workshop ini, kata Mukhammad, diharapkan menghasilkan pemikiran-pemikiran dalam mentransformasikan dan kemandirian negara Islam dalam memproduksi vaksin. Serta, penggunaannya bagi kemanfaatan dan kesehatan manusia.
Indonesia, kata dia, perlu mensosialisasikan keberhasilan dan berbagi dengan negara lainnya, khususnya negara Islam, untuk mendorong kepercayaan negara-negara Islam terhadap Indonesia. Keterlibatan Biofarma dalam program KSST Indonesia, menunjukkan komitmen kuat non-state actors dalam mempromosikan kapasitas yang dimiliki Indonesia terhadap negara-negara Islam yang membutuhkan.