REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyayangkan adanya penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat cagub pejawat (incumbent) itu berkampanye. Dia berharap semua pihak bisa menjaga iklim demokrasi tetap sejuk.
"Saya mengharapkan demokrasi kita junjung tinggi, perbedaan itu bisa kita hargai sebagai aset modal kita ke depan," kata Sandi di Jakarta, Ahad (13/11).
Kendati demikian, cawagub nomor urut tiga itu yakin tak akan ada gesekan sosial yang berarti. Sandi berkaca dari pengalaman pemilihan presiden (pilpres) 2014. Perbadaan pendapat yang begitu tajam di antara kedua kubu tetap disikapi secara dewasa oleh masing-masing pendukung.
"Amerika saja sampai sekarang (pascapilpres Amerika 2016) masih ada ketidakpastian dan gesekan. Indonesia kan lebih hebat, (pilpres) 2014 tidak ada gesekan. (Pilkada) 2017 insya Allah nggak ada gesekan," ujar dia.
Sandiaga menilai, perbedaan pendapat dan pilihan adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Karena itu, masyarakat harus lebih tenang dan berkepala dingin menyikapi semua yang terjadi. Dia meminta masyarakat untuk menghormati siapapun.
"Jadi saran saya sih sebetulnya agar ke depan warga kalau tidak suka sama beliau, ya jangan dicaci, jangan ditolak, tapi cukup tidak dipilih lagi saja," ujar dia.
Baca juga, Pengamat: Anies-Sandiaga Bisa Menangkan Pilkada Jakarta, Jika.