Ahad 13 Nov 2016 15:30 WIB

Serangan Bom di Tempat Suci di Pakistan Menewaskan 52 Orang

Bom bunuh diri kembali meledak di Pakistan/ilustrasi.
Bom bunuh diri kembali meledak di Pakistan/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PAKISTAN -- Sebuah ledakan yang diklaim dilakukan oleh ISIS mengguncang satu tempat suci di bagian baratdaya Pakistan, pada Sabtu (12/11). Ledakan ini merenggut sedikitnya 52 nyawa dan melukai sejumlah orang.

"Ledakan di Shah Noorani terjadi ketika ratusan orang berada di dalamnya," kata Hashim Ghalzai, komisaris distrik setempat, kepada Reuters.

Menteri Dalam Negeri Provinsi Baluchistan, Sarfaraz Bugti, mengatakan, 52 orang terbunuh dan lebih dari 105 orang, termasuk banyak wanita dan anak-anak, luka-luka.

"Setiap hari saat matahari terbenam, ada acara dhamaal (tari-tarian untuk ritual), dan ada banyak orang yang datang untuk melihat acara ini," kata Nawaz Ali, penjaga tempat suci itu.

Tempat suci itu terletak di Provinsi Baluchistan sekitar 100 km sebelah utara kota pelabuhan Karachi. Hakeem Nasi, petugas pertolongan, mengatakan kepada Geo TV, bahwa puluhan orang cedera telah dipindahkan.

"Pemerintah mengerahkan 25 ambulan dari kota terdekat untuk dikiri ke tempat kejadian itu," kata Akbar Harifal, sekretaris Provinsi Baluchistan.

Bugti mengatakan, tentara dikerahkan untuk membantu operasi pertolongan karena tempat tersebut berada di kawasan pedalaman. Sejauh ini, kata dia, belum jelas apakah serangan tersebut dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri atau bahan peledak yang ditempatkan di tempat itu. "Serangan-serangan sering dilancarkan oleh kelompok militan di provinsi itu tahun ini," katanya.

ISIS menyatakan dalam sebuah pernyataan melalui kantor beritanya Amaq, bahwa para pejuangnya telah melancarkan pengeboman pada Sabtu itu. Kelompok tersebut juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan besar terakhir di provinsi itu, di sebuah akademi polisi bulan lalu, yang membunuh seekitar 60 orang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement