Ahad 13 Nov 2016 15:42 WIB

Jokowi Minta Publik Sabar Tunggu Proses Hukum Ahok

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo mengenakan jaket bergaya bomber pada konferensi pers terkait aksi 4 November 2016.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Presiden Joko Widodo mengenakan jaket bergaya bomber pada konferensi pers terkait aksi 4 November 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo kembali berbicara mengenai aksi damai 4 November lalu. Presiden menyebut, ia paham niat baik dari ratusan ribu massa yang turun ke jalan dalam aksi tersebut. Namun begitu, Jokowi meminta masyarakat sabar menunggu proses hukum atas kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Niatnya baik, sangat baik, tetapi saya juga ingatkan bahwa proses hukumnya masih berjalan. Jadi sabar," kata dia.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat menghadiri musyawarah nasional (Munas) alim ulama dan rapat kerja pimpinan nasional (Rapimnas) PPP, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Ahad (13/11). Munas dan Rapimnas itu dihadiri oleh ratusan kader PPP dari seluruh Indonesia.

Presiden mengatakan, sebelum aksi damai dilakukan, Polri sebenarnya juga sudah turun tangan menindaklanjuti laporan mengenai dugaan penistaan agama. Sejumlah saksi telah diperiksa. Oleh karenanya, Presiden kembali menekankan masyarakat untuk sabar menunggu proses yang tengah berjalan tersebut. "Saya juga tidak akan melakukan intervensi terhadap proses hukum itu," ucapnya.

Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Presiden memang terus berusaha meyakinkan masyarakat mengenai komitmen pemerintah untuk menjalankan proses hukum yang adil pada Ahok. Saat menemui pimpinan PP Muhammadiyah beberapa waktu lalu, Jokowi bahkan menjamin dirinya tidak akan melindungi Ahok jika memang bersalah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement