Ahad 13 Nov 2016 16:20 WIB

Warga Kediri Tertipu Aksi Penggandaan Uang Secara Gaib

Red: Nur Aini
Uang (ilustrasi)
Foto: Blogspot.com
Uang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Aparat Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur, mengusut kasus penipuan bermodus penggandaan uang dengan korban seorang wiraswasta.

"Kami masih usut kasus ini. Korban juga sudah dimintai keterangan terkait kejadian itu," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri Kota AKP Anwar Iskandar di Kediri, Ahad (13/11).

Ia mengatakan, korban diketahui bernama Sugeng Handoko (32 tahun), seorang peternak ayam, warga Desa/Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Ia merasa ditipu oleh Zain, yang mengaku sebagai "gus" dan menyatakan mampu menggandakan uang. Aksi itu, kata dia, terjadi pada Jumat (11/11) di sebuah hotel di Kelurahan Kaliombo, Kota Kediri.

Awalnya, pelaku meminta korban mencarikan tempat di sebuah kamar hotel dengan alasan untuk melakukan penarikan uang secara gaib. Saat disepakati lokasi hotel tersebut, korban diajak masuk ke dalam kamar hotel. Saat itu, korban diminta menyiapkan uang tunai sebesar Rp 100 juta sebagai uang mahar. Sementara, pelaku juga telah menyiapkan sejumlah barang, yaitu bunga tiga warna, kain putih mori, dan minyak wangi. "Setelah sampai di kamar hotel, korban diajak masuk, lalu korban menunjukkan uang mahar dan oleh pelaku dibungkus kain mori bercampur dengan bunga tiga warna yang diberi minyak wangi," katanya.

Ia mengatakan setelah menerima uang itu, pelaku diam dan menggumam seolah-olah berdoa. Saat itu, pelaku menyuruh korban pergi ke sebuah bank perkreditan rakyat. Pelaku sebelumnya meminta agar korban menyiapkan tanah yang diambil dari sebuah BPR di Kediri, dengan alasan sebagai persyaratan dalam upacara penarikan uang secara gaib. Pelaku berdalih, BPR memiliki uang hasil riba. "Pelaku ini menyuruh korban menempati lokasi tanah yang diambil sebelumya dan meminta agar mereka berdoa di depan BPR tersebut menunggu hingga mereka dijemput oleh pelaku," ujarnya.

Namun, kata dia, hingga menjelang pagi, korban tidak dijemput oleh pelaku, hingga korban nekat kembali ke kamar hotel tersebut. Saat tiba, ternyata pelaku sudah tidak ada di kamar hotel, termasuk mobil yang dikendarai oleh pelaku.

"Saat kembali ke kamar hotel, pelaku bersama sopir dan mobil yang dikendarainya sudah tidak ada di hotel. Uang mahar yang sudah diserahkan tadi juga tidak ada di kamar hotel, termasuk janji yang disampaikan pelaku juga tidak terwujud," ungkapnya.

Merasa menjadi korban penipuan, Sugeng melaporkan kejadian ini ke polisi. Petugas yang mendapati laporan itu, datang ke lokasi kejadian dan melakukan pemeriksaan. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menyita sejumlah barang bukti plastik berwarna merah, kain mori, bunga tiga warna, serta pakaian. Polisi pun sudah mendapatkan informasi nomor polisi mobil yang digunakan pelaku, dan saat ini masih mengusutnya. Dari nomor kendaraan itu, polisi akan mengecek, untuk memastikan pemiliknya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement