Ahad 13 Nov 2016 16:30 WIB

Polri: Pelaku Bom Samarinda adalah Pelaku Bom di Jakarta

Rep: Muhyiddin/ Red: Bilal Ramadhan
Kepala Biro Penerangan Masyarakat  (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Agus Rianto
Foto: ROL/Wisnu Aji Prasetiyo
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Agus Rianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi telah Membeberkan identitas pelaku peledakan bom molotov di Gereja Oikeomene, Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Loa Janan Ilir, Kalimantan Timur. Berdasarkan keterangan polisi, pelaku ternyata merupakan pelaku bom buku di Utan Kayu di Jakarta pada 2011.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Agus Rianto mengatakan, pelaku tersebut bernama lengkap Juhanda alias Joh alias Jo bin Muhammad Aceng Kurnia dan  tinggal di Jalan Cipto Mangunkusumo RT 4 Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Samarinda Seberang.

"Pelaku pernah menjalani hukuman pidana sejak tanggal 4 Mei 2011 yang berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat nomor: 2195/pidsus/2012/PNJKT.BAR tanggal 29 Februari 2012," ujar Agus kepada wartawan di Jakarta, Ahad (13/11).

Menurut Agus, pelaku saat itu dihukum dengan hukuman 3 tahun 6 bulan kurungan. Pelaku kemudian dinyatakan bebas pada tahun 2014. "Saudara JO dinyatakan bebas bersyarat setelah mendapatkan remisi Idul Fitri tanggal 28 Juli 2014, saat ini pelaku sudah diamankan di Polresta Samarinda," kata jenderal bintang satu tersebut.

Berdasarkan data yang dikumpulkan, saat pelaku melakukan pengeboman di Jakarta pada Maret 2011 lalu, saat itu ada empat buah bom buku sempat meneror masyarakat. Bom buku pertama meledak di Utan Kayu, Jakarta Timur, dan melukai tangan kiri Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, Kompol Dodi Rahmawan.

Pada hari yang sama, bom buku kedua dikirim ke Ketua BNN Komjen Gories Mere di kantornya, Cawang, Jakarta Timur. Setelah itu, bom buku ketiga dikirim ke rumah Ketua Pemuda Pancasila, Yapto Suryo Soemarno, dan bom buku keempat dikirim ke rumah pentolan Dewa 19, Ahmad Dhani.

Tidak berhenti di situ, bom juga sempat diledakkan di depan Puspitek, Tangerang, pada Jumat 18 Maret 2011 lalu. Bom tersebut meledak di lokasi sebelum tim Gegana datang. Namun, tidak ada korban jiwa dalam ledakan tersebut. Jaringan ini juga yang disinyalir mempersiapkan peledakan bom di dekat Gereja Christ Cathedral pada Kamis, 21 April 2011.

Setelah menyelediki kasus tersebut, akhirnya polisi meringkus para tersangka jaringan pelaku bom buku itu di tujuh tempat berbeda, yaitu Rawamangun, Kramatjati, dan Pondok yang kesemuanya berada di Jakarta Timur, kemudian di Aceh, Gunung Sindur di Bogor, Bekasi, dan juga di Tangerang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement